BETANEWS.ID, SOLO– Ketua Dekranasda Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo menghadiri kegiatan Technolink bertajuk “Solo Bergerak untuk Indonesia Tangguh”, Kamis (28/10/2021).
Bertempat di Swiss Belhotel Solo, kegiatan diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Solo dengan melibatkan para pelaku industri multi komoditi dan multi produk. Pertemuan ini menjadi wadah komunikasi atau diskusi nasional bagi pelaku industri dengan para stakeholder dan upaya pengembangan, peningkatan ekonomi berbasis masyarakat.
Baca juga : Mawar Hartopo Pastikan Realisasi Program Hatinya PKK Berjalan
Usai mengikuti jalannya acara, Mawar Hartopo mengatakan, bahwa banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari Technolink. Menurutnya, yang paling menarik adalah inovasi ‘klinik ekspor’ berbasis digital hasil kerja sama dengan Bea Cukai.
Hal tersebut, menurutnya semakin memudahkan para pelaku usaha untuk memasarkan produk sampai ke Mancanegara. Dirinya berharap, inovasi tersebut bisa hadir di kabupaten / kota lain di Jawa Tengah.
“Jadi hampir semua aspek ada dalam pameran. Ternyata ada klinik ekspor, ‘One Stop Shopping’ untuk konsultasi masalah ekspor, pengiriman melalui kerja sama dengan Bea Cukai. Ini sangat luar biasa, semoga bisa diadopsi oleh kabupaten / kota di Jateng, karena sangat membantu sekali untuk perizinan,” ujar Mawar Hartopo yang mengenakan pakaian dengan Tenun Undaan.
Ketua Dekranasda Kota Solo, Selvi Ananda sebagai tuan rumah menyampaikan, bahwa Kota Solo dengan kebijakan pengembangan penguatan ekonomi kreatif
berbasis masyarakat memiliki potensi besar dalam pengembangan industri. Mulai
dari seni pertunjukan, kuliner, kriya, fashion, batik dan digital.
Hal itu, juga mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif yang bertumpu pada pengembangan dan penguatan industri. Diharapkan, pelaku ekonomi bisa bergerak tumbuh dan bangkit di masa pademi.
“Dalam rangka menggerakkan ekonomi kerakyatan dari Solo serta mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. Semoga dengan support ini, UMKM Kota Solo bisa naik kelas lebih maju dan mewujudkan Indonesia Tangguh,” ujarnya.
Kemudian, Kepala Dinas Koperasi UKM Jateng Ema Rachmawati, mengungkapkan, bahwa sektor UMKM menjadi yang paling terdampak pandemi, sehingga mengakibatkan penurunan perekonomian.
Baca juga : PKK Kudus Salurkan Bantuan untuk Lansia di Kecamatan Dawe
Kegiatan seperti ini menjadi salah satu upaya untuk bangkit dari keterputukan. Akses digitalisasi, legalitas dan perizinan lewat Technolink dianggap menjadi langkah tepat dalam memulai ekspansi pasar sebagai penguatan UMKM.
“Pemasaran UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi, merupakan sektor yang paling terdampak pandemi. Menyampaikan Pesan Bu Atikoh (Ketua Dekranasda Jateng), kita juga perlu mengembangkan fashion, jadi kita punya hanya memproduksi batik, fashion jadi kita harus mulai kembangkan,” tuturnya.
Editor : Kholistiono