BETANEWS.ID, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggunakan sampah plastik sebagai bahan pembangunan Taman Ecobrik yang akan berdiri di Jalan Tapak, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Pembangunan ini wujud kerja sama Dinas Lingkungan (DLH) Kota Semarang, Marimas, dan Proklim Purwokeling.
Kepala DLH Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono mengatakan, taman yang berada di dekat kantor DLH Kota Semarang itu akan memanfaatkan 20.000 botol ecobrick yang dibuat oleh komunitas dan masyarakat Kota Semarang. Sedangkan anggaran yang disiapkan mencapai Rp 1,2 miliar.

“Jadi Taman Ecobrick ini bentuk nyata ecobrick digunakan sebagai pengganti bata dan menjadi sebuah bangunan. Satu botol ecobrick berisi 250 gram plastik yang sudah tidak terpakai. Coba kalau dikalikan 20.000 berarti kita menyelamatkan dan memanfaatkan 5 ton plastik,” tegas Sapto, Sabtu (9/10/2021).
“Tapi yang lebih mahal itu proses pengumpulan plastik yang ada di botol (botol ecobrick) ini ,” jelasnya.
Baca juga: Di Tangan Roro, Sampah Plastik Disulap Jadi Ecobricks dan Kerajinan Tangan Keren
Pembuatan taman dengan bahan ecobrick dimaksudkan untuk mengurangi sampah plastik, salah satunya agar sampah plastik di Kota Semarang tak terbuang.
“Kita coba aplikasikan untuk bangunan luar ruang. Kita manfatkan sampah plastik sebagai bangunan,” ujarnya.
Humas Marimas Lantip Waspodo mengatakan, Taman Ecobrick ini juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan Marimas.
“Marimas memulai mengenalkan Ecobrick kepada masyarakat Semarang sejak 2017. Saat ini kita bisa berbangga bahwa Kota Semarang dapat memanfaatkan plastik tidak terpakai menjadi ecobrick yang kemudian jadi sebuah Taman Ecobrick,” tambah Lantip.
Baca juga: Unik, Warung Makan di Semarang Ini Bayarnya Pakai Sampah Plastik
Eko Gustini Pramukawati dari Proklim Purwokeling yang memimpin pembuatan bangunan ecobrick menyampaikan, bangunan ecobrick ini menggunakan bahan yang ramah lingkungan.
“Ecobrick ketika akan digunakan di luar ruang maka perlu dilapisi tanah liat, karena plastik jika terkena sinar matahari dapat mengeluarkan dioksin atau racun. Lapisan tanah liat ini terdiri dari campuran lempung, kotoran kerbau dan jerami,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin