BETANEWS.ID, SEMARANG – Hari Santri diperingati Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dengan mengenakan pakaian santri, Jumat (22/10/2021). Ini merupakan aturan dari Surat Edaran (SE) yang mewajibkan seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jateng ngantor menggunakan pakaian ala santri.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, mengenakan pakaian santri wujud ngayubagyo peringatan Hari Santri.
“Kita hari ini merayakan Hari Santri, jadi kita ngantor pakai sarung. Jadi insyaallah ASN di Pemprov Jateng semua menggunakan sarung dan pakaian santri. Untuk ASN yang beragama lain, boleh menyesuaikan dan tidak wajib,” jelasnya.
Baca juga: Peringati Hari Santri, Hartopo: ‘Santri Akan Diberdayakan Lewat Dinsos dan Kabag Kesra’
Tidak hanya simbol semata, mengenakan pakaian ala santri pada peringatan Hari Santri, lanjut Ganjar, diharapkan bisa memberikan satu spirit nasionalisme. Tidak hanya bajunya saja yang santri, tapi semua orang bisa meneladani perjuangan ulama, santri saat resolusi jihad dikumandangkan.
“Saat itu, siapapun di antara kita bisa berkontribusi pada keberlangsungan pembangunan bangsa dan negara. Maka tidak sedikit, pondok pesantren saat itu juga menjadi titik-titik perjuangan. Hari ini, kita teladani semangat para ulama dan para santri itu,” terangnya.
Baca juga: Kunjungi Kesultanan Ternate, Ganjar Takjub dengan Jejak Kekuasaannya yang Sampai Filipina
Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap semakin mengikuti perkembangan zaman. Santri diharapkan makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.
“Santri itu persis dengan siswa, tapi ilmu agamanya lebih dalam. Sehingga, kalau kita bicara kecerdasan spiritualnya sudah bagus, maka membangun kecerdasan intelektual dan emosionalnya tinggal menyesuaikan saja. Maka, santri ini memang sesuatu yang lengkap. Selamat Hari Santri,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin