31 C
Kudus
Jumat, Maret 29, 2024

Dapatkan Persetujuan Ormawa, BEM UMK Lanjutkan Tuntutan Agar Wakil Rektor 1 Mundur

BETANEWS.ID, KUDUS – Difasilitasi Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muria Kudus (UMK) dipertemukan denga beberapa organisasi mahasiswa (ormawa) untuk meluruskan permasalahan yang terjadi.

Pada kesempatan itu, BEM menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi terkait tindakan yang dilakukan BEM, khususnya terkait dengan postingan logo kampus robek. Begitupun dengan langkah mereka yang menuntut agar Rektor dan 3 wakilnya mundur, BEM juga memberikan penjelasan. Meski terbilang alot, akhirnya 31 ormawa dari total 43 ormawa, menyetujui untuk melanjutkan tuntutan kepada rektorat. Sisanya belum menyatakan sikap, apakah setuju ataukah tidak.

Baca juga : BEM UMK Minta Maaf Soal Logo Kampus Robek

Ormawa yang belum menyatakan sikap, di antaranya adalah Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), BEM Fakultas Pertanian, BEM Fakultas Psikologi, Koperasi Mahasiswa, Forum Ilmiah Mahasiswa (Fima), Korps Sukarela (KSR) dan Seni Kampus (Sekam). Sedangkan unit kegiatan mahasiswa lainnya seperti Pena Kampus dan Broadcasting netral. Sebab mengatasnamakan jurnalis.

Meski demikian, Presiden BEM UMK Alvin Rizqiya mengatakan, bahwa mereka akan terus melanjutkan tuntutan, agar Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Sulistyowati bisa mundur dari jabatannya, mengikuti jejak Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Joko Utomo yang sudah mengundurkan diri sebelumnya.

“Kami konsisten dan menjadi komitmen kami untuk langkah selanjutnya kita fokuskan, biar tidak pecah pula terkait aksi ataupun yang nanti kita kawal itu apa. Kita fokuskan di dua. Yaitu di bidang akademik dan bidang kemahasiswaan. Yang maksudnya representatifnya di bagian akademik, Wakil Rektor 1 sampai turunannya berserta di bidang kemahasiswaan Wakil Rektor 3 berserta turunannya, untuk mundur,” jelasnya selepas berkomunikasi dengan ormawa, Kamis (14/10/2021).

Lebih lanjut, Alvin menegaskan, bahwa apa yang menjadi tuntutan mereka bersumber dari data-data valid dan konkrit yang terjadi di lapangan. Bahwa memang, suara yang mereka dapatkan berasal dari berbagai pihak akademika kampus.

Ia juga menegaskan, bahwa apa yang mereka suarakan tanpa ditunggangi pihak manapun. Bahwa dalam aksi yang mereka lakukan atau yang mereka sampaikan, merupakan hasil serapan aspirasi dari mahasiswa, dosen, dan dari sivitas akademika UMK.

Baca juga : Kantor BEM Universitas Muria Kudus Disegel Gara-gara Logo Kampus

“Kalau merasa ditunggangi, ini menjadi hal yang sangat tabu. Karena kita aksi atau menyampaikan aspirasi kita ini, kita mendapatkan suara dari berbagai pihak. Kalau dirasa BEM UMK menyerap aspirasi mahasiswa, dosen, berarti ditunggangi oleh sivitas akademika di UMK. Karena kepentingan sivitas akademika UMK ini, kepinginnya birokasi di UMK menjadi bersih, tidak carut marut lagi,” jelasnya.

Untuk selanjutnya, mereka akan menyampaikan hasil diskusi bersama ormawa ini ke birokrasi kampus. Bahwa dalam menyelesaikan semua tuntutan mahasiswa bersama rektorat kampus, harus diselesaikan bersama ormawa juga. Bukan hanya dengan pihak BEM saja.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
133,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER