31 C
Kudus
Sabtu, Januari 18, 2025

Seniman Ini Gambarkan Semarang Hilang dari Peta Akibat Air Laut Naik

BETANEWS.ID, SEMARANG – Gedung-gedung di Kota Semarang hancur. Permukaan air laut tiba-tiba naik tak beraturan. Air laut tersebut menenggelamkan gedung-gedung dan sebagian besar daerah di Kota Semarang. Hanya bangunan Lawang Sewu dan beberapa daerah seperi Mijen, Gunungpati serta beberapa daerah lain yang tersisa.

Sementara warga yang tersisa dari bencana tersebut hanya segelintir orang saja. Yang lainnya, tenggelam atau hancur tertimpa oleh tanah yang tenggelam. Kota Semarang yang notabenenya adalah rawa akan kembali menjadi rawa. Begitulah penggambaran Seniman lukis asal Kota Semarang, Andreas (70) dalam 20 seri lukisannya yang berjudul Semarang Akan Hilang dari Peta.

Andreas mulai melukis fenomena alam Kota Semarang sejak 2006. Pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu tak sembarang melukis. Dia mempunyai data yang menyebut Kota Semarang bakal hilang.

-Advertisement-

Baca juga: Penurunan Tanah di Tambaklorok Disebut Sudah Sampai 30 Cm per Tahun

“Ini Semarang ketika ditemukan Portugis mendaratnya di Bergota. Yang kita tempati ini adalah rawa-rawa,” ucapnya menunjukan lukisan beberapa kapal Portugis yang mendarat di Semarang, Rabu (8/9/2021).

Selain berdasarkan data geodesi, dia mengaku mendapatkan informasi Kota Semarang bakal tenggelam dari makhluk yang tak kasat mata.

“Ini mau dikembalikan menjadi rawa,” ucapnya menirukan perkataan dengan Sunan Pandanaran.

Dia menyebut, sebelum geger Kota Semarang bakal tenggelam, sebenarnya dia sudah melukis lebih dulu. Bahkan, lukisannya itu juga pernah dimuat salah satu media terbesar di Jateng pada 2010.

“Saya punya inisiatif menggambarkan situasi Kota Semarang pada 2006, sebelum ada isu Semarang tenggelam,” ujarnya.

Baca juga: Penurunan Tanah di Semarang Sudah Terjadi Sejak 1980, Ini Sebabnya

Dalam lukisannya, tak hanya Kota Semarang yang bakal tenggelam. Daerah seperti Sayung (Demak), Baru, Ronggolawe dan Kaliwungu juga bakal tenggelam.

“Yang tersisa hanya Gunungpati, Srondol dan Mijen. Gombel hilang, “imbuhnya

Sebelumnya, Andreas juga pernah ikut penelitian soal penurunan tanah di Kota Semarang sekitar 1970-an. Saat itu, dia bersama tujuh rekannya meneliti Kota Semarang dan sekitarnya.

“Saat itu saya perwakilan geodesi dari ITB. Yang dari Indonesia empat orang dan yang dari Belanda empat orang juga,” tandasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER