BETANEWS.ID, SEMARANG – Barang-barang rumah tangga tradisional di Pasar Bulu, Kota Semarang ,ternyata masih banyak yang mencari. Terbukti di lantai tiga Pasar Bulu, masih ada beberapa penjual barang tradisional sampai saat ini.
Salah satu penjual peralatan rumah tangga tradisional Paiyem mengatakan, sampai saat ini, masih banyak warga Semarang yang berburu barang-barang tradisional di tempatnya. Kebanyakan, mereka mencari barang-barang rumahan.
Baca juga : Daripada Dibuang, Kios Tri Karya Jaya Bisa Buat Peralatan Dapur Jadi Bagus Lagi
“Banyak yang mencari caping, pisau, sujen dan dingklik,” jelasnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (25/9/2021).
Dia mengaku, sudah 50 tahun lebih jualan barang-barang tradisional di Kota Semarang. Namun, baru saat pandemi jualannya benar-benar sepi. Bahkan, dia juga pernah seharian jualan, namun tak ada pembeli sama sekali.
“Pandemi ini memang menurun, kalau ada pembeli ya diladeni, pernah pas di sini itu seharian, tak ada yang beli,” ujarnya.
Untuk barang yang dia jual, ada 10 jenis. Harganya juga berbeda-beda, mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu. Meski barang-barang tradisional harganya mulai naik, namun masih banyak yang mencari.
“Ini itu bisnis dari orang tua dulu,” katanya.
Dalam satu hari, rata-rata dia bisa menjual 20 barang. Meski demikian, dia tak memungkiri, jika selama pandemi pembeli mulai jarang ke kios miliknya.
“Kadang sepi, kadang ramai, tak pasti kayak ini,” paparnya.
Baca juga : Dulu Masyhur, Begini Nasib Pasar Logam Terbesar di Jateng Era 70an
Hal yang sama juga dikatakan Siti. Sejak pandemi, jualannya juga mulai menurun. Meski demikian, dia menyadari jika yang terdampak pandemi tak hanya dia, namun juga penjual-penjual yang lain.
“Saya kira semua sama, dampak dari pandemi semua mengalami, semua tahu,” paparnya.
Editor : Kholistiono