31 C
Kudus
Kamis, April 24, 2025

Pemakaman KGPAA Mangkunegara IX Gunakan Adat Mataram, Ini Rangkaian Prosesinya

BETANEWS.ID, SOLO – Pemakaman Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX akan dilaksanakan hari ini, Minggu (15/8/2021) di Astana Girilayu, Karanganyar. Prosesi yang menggunakan adat mataram itu akan dimulai di Pura Mangkunegaran pada pukul 10.00 WIB.

Perwakilan staf Humas Pura Mangkunegaran, Joko Pramudyo menjelaskan, seluruh prosesi pemakaman KGPAA Mangkunegara IX akan menggunakan Adat Kerajaan Jawa dengen menerepkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

“Acara dibuka dengan pambiworo, pembacaan riwayat hidup, mewakili keluarga pambagiharjo, kemudian akan ada sambutan dari Pemkot Solo. Ada penyerahan akta dari Pemkot ke keluarga,” jelasnya, Sabtu (14/8/2021).

-Advertisement-

Baca juga: KGPAA Mangkunegara IX Akan Dimakamkan di Karanganyar Minggu Lusa

Kemudian, lanjut Joko, acara akan diteruskan dengan pembacaan doa yang disampaikan dan dimpimpin Yogesworo dari Mangkunegaran. Setelah itu ada penutupan peti jenazah, kemudian Senopati lampah atau iring-iringan untuk meminta izin pemberangkatan jenazah.

“Untuk Iring-iringannya kita harapkan kalau pas di jalan ada patwal, polisi mobil jenazah, pengawal jenazah atau senopati, kemudian dari mobil keluarga disambung kerabat dan masyarakat umum,” rincinya.

“Saat tiba di lokasi pemakaman, prosesi yang dilakukan seperti biasanya. Di pemakaman biasa ada doa, azan. Adatnya di sini, Adat Puro, Sampai di sana kan juga bagian dari adat,” sebutnya.

Baca juga: Kapolda Jateng Pastikan Pemakaman KGPAA Mangkunegara IX Sesuai Prokes

Untik Gending atau instrumental alat musik pengiring khas Jawa, Joko menyebutkan di antaranya Menyan Kobar, Laler Megeng, Gending Renyep, kemudian khusus pada saat keberangkatan jenazah adalah Gendhing Ketawang.

“Gendhing pastinya kaitannya dengan layu-layu gitu. Jadi mulai awal terdengar gending sampai selesai pemberangkatan,” tuturnya.

Selanjutnya, waktu tamu takziah hanya dibatasi 60 menit saja sehingga pukul 09.00 sudah ditutup dan fokus untuk mempersiapkan acara pemakaman.

“Untuk tahlilan, kita utamakan abdi dalem dan kerabat agar tidak terjadi kerumunan selama tujuh hari,” tandasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER