31 C
Kudus
Jumat, April 19, 2024

Jauh-Jauh dari Garut ke Kudus, Ucik Bawa Anak dan Istri untuk Jualan Bendera

BETANEWS.ID, KUDUS – Sinar Sang surya siang itu begitu terik. Namun, hal tersebut tak menyurutkan niat sebuah keluarga untuk mengais rezeki. Di tepi Jalan Raya Kudus-Jepara, Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, seorang pria bernama Ucik (40) dengan dibantu istri dan ditemani anak balitanya menjajakan aneka jenis bendera.

Dengan berpeluh keringat, sepasang suami istri tersebut menawarkan aneka bendera kepada orang yang melintas. Sembari beraktivitas Ucik pun sudi berbagi penjelasan tentang berjualan bendera yang ditemani keluarganya. Dia mengatakan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini ia yang berasal dari Garut, Jawa Barat, jualan bendera di Kudus ditemani keluarganya.

Ucik dan keluarganya dari Garut berjualan bendera di Kudus. Foto: Rabu Sipan.

Baca juga : Penjualan Bendera Tahun Ini Sepi Pembeli, Ucik : ‘Cari Rp 100 Ribu Saja Sekarang Susah’

“Setiap jelang Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia, saya yang berasal dari Garut, Jawa Barat selalu berjualan bendera di Kudus. Namun, untuk tahun ini, berjualan bendera terpaksa saya bawa anak dan istriku,” ujar Ucik kepada Betanews.id, Kamis (12/8/2021).

Ucik pun membeberkan alasan ia mengajak anak dan istrinya berjualan bendera di Kudus. Hal itu kata dia, dikarenakan tahun ini banyak rekannya dari Garut yang tidak berangkat jualan bendera di Kudus. Padahal, ia sudah terlanjur belanja bendera banyak. Sehingga ia pun mengajak anak – anak dan istrinya untuk ikut berjualan bendera di Kota Kretek.

“Anak-anak dan istriku ini ikut bantu jualan bendera. Selain di sini (Garung Lor) ada anak saya jualan aneka bendera di Jalan Tanjung sekitar belakang Pegadaian Kudus. Agar bendera yang terlanjur saya beli ini bisa terjual semua,” ungkap ayah dari empat anak tersebut.

Dia mengatakan, alasan rekannya tidak ikut jualan bendera karena banyaknya berita bahwa di Kudus lagi gawat kasus Covid – 19. Selain takut tertular, para rekannya juga takut akan aturan-aturan dari pemerintah tentang covid tersebut. Sebab para rekannya itu tidak mau ribet.

“Kan aturan – aturan penanganan Covid – 19 itu bikin takut warga termasuk teman – temanku. Takutnya jauh – jauh dari Garut malah di Kudus dilarang jualan kan malah payah,” bebernya.

Dia menuturkan, setiap tahun biasanya ada sekitar 15 rekannya dari Garut yang ikut jualan bendera di Kudus. Namun, tahun ini hanya ada lima orang saja. Oleh karena itu, aneka jenis bendera yang dibawanya jumlahnya juga tidak sebanyak tahun sebelumnya.

“Kalau dulu di masa normal biasanya saya bisa bawa enam karung berisi sekitar 450 kodi. Untuk tahun ini saya hanya bawa dua karung saja sekitar 150 kodi,” bebernya.

Baca juga : Sebelumnya Omzet Jual Bendera Capai Rp 30 Juta Sebulan, Kini Rp 5 Juta Saja Susah

Sedangkan aneka jenis bendera yang dibawanya antara lain, bendera bandir yang dibanderol mulai Rp 35 ribu sampai 45 ribu per pcs. Bendera umbul-umbul dihargai Rp 25 ribu per pcs. Bendera Background harganya Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu per pcs. Sedangkan bendera merah putih harganya mulai Rp 20 ribu sampai yang paling mahal Rp 35 ribu per pcs.

“Untuk tahun ini penjualan bendera sepi. Dulu kalau ramai sehari saya bisa jual belasan kodi. Saat ini untuk jual tiga kodi bendera sangat sulit,” tutupnya.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
135,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER