BETANEWS.ID, KUDUS– Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kabupaten Kudus telah dimulai hari ini, Senin (30/8/2021). Salah satu sekolah yang mulai melakukan PTM terbatas tersebut adalah SMPN 1 Kudus.
Pada PTM terbatas di hari pertama ini, ada 266 siswa yang merupakan kelas IX. Terlihat meja pembelajaran bagi siswa diatur secara berjarak dan siswa mengenakan masker serta face shield.
Baca juga :Pantau PTM Hari Pertama, Ganjar Evaluasi Antrean Cuci Tangan
Bupati Kudus HM Hartopo yang melakukan tinjauan di sekolah tersebut mengingatkan, agar standar operasional prosedur (SOP) terkait PTM, benar-benar dijalankan. Di antaranya, keberadaan Satgas Covid yang berjaga di gerbang sekolah, hingga saat masuk di dalam kelas.
“SOP yang kita buat harus dijalankan betul-betul. Kemudian, saat di dalam kelas, anak-anak diingatkan, paling tidak satu atau dua menit mengenai covid itu apa, kemudian cara melindungi diri dari covid itu bagaimana. Selalu diingatkan terus,” kata Hartopo di SMP 1 Kudus, Senin (30/8/2021).
Ia meminta kepada guru untuk selalu mengingatkan siswanya terkait protokol kesehatan. Dipastikan ketika pulang sekolah, anak-anak bisa dijemput. Hal itu, untuk menghindari adanya siswa yang berkumpul sepulang sekolah.
Selanjutnya, Hartopo akan melakukan koordinasi dengan Kemenag Kudus terkait PTM sekolah di bawah naungan Kemenag. Sebab, beberapa waktu lalu, Hartopo sempat menemukan guru sekolah madrasah yang tidak memakai masker saat mengajar siswanya.
“Hari ini memang semua sekolah melakukan PTM terbatas. Kita juga akan segera lakukan koordinasi dengan Kemenag, supaya madrasah bisa melakukan PTM. Waktu saya pantau, di desa ada guru (madrasah) yang tidak memakai masker,” ceritanya.
Selain mengadakan PTM secara terbatas, pagi itu beberapa sekolah juga mengadakan vaksinasi untuk siswa. Seperti yang dilakukan di SMPN 1 Kudus, jatah vaksinasi kali ini adalah untuk siswa kelas IX yang berjumlah 266 siswa. Bekerja sama dengan RS Mardi Rahayu Kudus, vaksin yang disuntikkan bagi para siswa jenisnya adalah Sinovac.
Hartopo berharap, proses vaksinasi bagi siswa di usia 12-17 tahun bisa secepatnya terselesaikan. Mengingat, anak-anak sudah mulai berangkat sekolah untuk belajar.
“Kemudian, vaksin bagi usia 12 tahun ke bawah juga saya harapkan secepatnya ada untuk didropping ke Kudus. Mengingat anak-anak SD dan TK mulai masuk (sekolah), walau terbatas sekali,” harapnya.
Sementara Kepala SMPN 1 Kudus Ahadi Setiawan mengatakan, pihaknya akan berupaya menjalankan amanah dari pemerintah sebaik mungkin, agar PTM benar-benar bisa dilakukan. Tanpa ada kata terbatas lagi.
Sedangkan untuk vaksinasi siswa sendiri, Wawan menyebut, bahwa tidak ada hubungannya antara siswa yang sudah divaksin dengan PTM. Vaksinasi ini merupakan upaya dari Pemkab Kudus membentuk antibodi siswa dari paparan virus covid-19.
Baca juga :Sekolah Tatap Muka di Kudus Dimulai 30 Agustus
“Dengan vaksin ini, paling tidak bisa membentuk antibodi anak-anak. Mereka juga akan bersama keluarganya di zona bebas. Sehingga kalau terkonfirmasi covid tidak parah, karena terdapat antibodi. Salah satunya lewat vaksin,” terangnya.
Lebih lanjut, dengan jatah vaksin yang hanya 266 dosis, vaksinasi pertama di sekolah ini difokuskan untuk kelas IX. Sedangkan untuk kelas VII dan VIII menunggu dropping lagi.
Editor : Kholistiono