31 C
Kudus
Sabtu, April 26, 2025

Polres Kudus Cek Langsung ke Apotek, Pastikan Harga Obat Sesuai HET

BETANEWS.ID, KUDUS – Satuan Reserse Narkoba Polres Kudus melakukan pengecekan obat-obatan di beberapa apotek di wilayah Kabupaten Kudus. Di antaranya Apotek Limas, Apotek Gama dan Apotek 39.

Kasat Reserse Narkoba Polres Kudus AKP Sucipto mengatakan, pantauan tersebut merupakan upaya dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran obat-obatan dan alat-alat kesehatan. Pihaknya ingin memastikan, bahwa tidak ada obat-obatan yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) dan mengawasi ketersediaan obat-obatan di sejumlah apotek.

Salah satu apotek yang berada di wilayah perkotaan di Kudus. Foto: Nila Rustiyani.

Baca juga : Stok Oksigen di Beberapa Apotek Kudus Kosong, Vitamin C Aman

-Advertisement-

“Kita mulai lakukan pengecekan di hari Senin (5/7/2021) lalu. Terkait masalah kelangkaan obat, kita khawatirkan ada yang sengaja menimbun obat-obatan, terutama yang terkait covid,” kata AKP Sucipto, Kamis (8/7/2021).

Dari pengecekan di beberapa apotek di Kudus, baik di apotek yang berada di wilayah pinggiran hingga di wilayah perkotaan, hampir semua obat-obatan yang terkait covid mengalami kelangkaan. Begitu juga dengan oksigen, semuanya kosong.

“Dari 12 daftar obat-obatan yang kita lakukan pengawasan, beberapa sudah mulai kosong. Contohnya, oseltamivir dan azithromycin. Terus oksigen juga kosong, baik di apotek pinggiran maupun di apotek kota, semuanya kosong,” ungkapnya.

Sejumlah obat-obatan yang pihaknya awasi itu, di antaranya adalah favipiravir, remdesivir, oseltamivir, ivermectin dan azithromycin.

Pihaknya menegaskan, jika ada apotek yang melakukan penimbunan obat dan menjual obat-obatan di atas HET, maka pemilik apotek bisa terancam hukuman pidana maksimal 4 tahun penjara, terkait dengan Undang-Undang tentang Kesehatan.

“Sejauh ini untuk harga obat-obatan di Kudus normal semua. Kekosongan obat-obatan ini kelihatannya karena permintaan yang banyak. Mungkin dari industri ke distributor belum sampai atau bagaimna, kami belum tahu,” katanya.

Sementara itu, Erni Mareta, seorang pegawai di Apotek Gama mengungkapkan, bahwa selama dua minggu terakhir, obat-obatan seperti anti biotik dan anti virus mengalami kekosongan. Bahkan oksigen pun, juga ikut mengalami kekosongan stok. Hal ini tidak terlepas dari kekhawatiran warga Kudus saat kasus Covid-19 semakin meningkat.

“Jadi mereka yang takut datang ke dokter, pasti larinya ke apotek,” ungkapnya.

Baca juga : Pastikan Tak Ada Permainan Harga, Polda Jateng Cek Apotek Hingga Toko Obat

Sedangkan untuk harga obat-obatan anti biotik dan anti virus yang dikatakan bisa mengangkal Covid-19, kata Erni, tidak ada perbedaan dengan hari-hari sebelumnya. Semuanya masih normal. Hanya saja, permintaan memang sempat mengalami kenaikan hingga 200 persen. Tapi untuk saat ini, dikatakannya semuanya mulai kembali normal.

“Permintaan sekarang sudah mulai turun. Paling sekarang cari vitamin,” tandasnya.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER