31 C
Kudus
Jumat, Juli 18, 2025

Pemkot Solo Manfaatkan Bangunan Sekolah untuk Tambah Tempat Isolasi Terpusat

BETANEWS.ID, SOLO – Untuk mengantisipasi banyaknya penderita Covid-19, Pemerintah Kota Surakarta mulai menambah tempat isolasi terpusat baru. Sebagian di antaranya merupakan sekolah yang akan dilengkapi tempat tidur serta perlengkapan lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Siti Wahyuningsih, mengatakan, jumlah tempat isolasi tersebut berjumlah 8 lokasi. Bahkan beberapa di antaranya sudah mulai diisi oleh pasien Covid-19.

“Intinya yang sekarang di rumah kita ambil hari ini. Pengambilan dilakukan mulai kemarin. kalau masih susah untuk di bawa ke tempat isolasi, biar diambil Pak Kapolres,” ujarnya, Rabu (7/7/2021).

-Advertisement-

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Sibat PMI Serengan Bagikan Desinfektan ke Warga

Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) akan diisolasi di Solo Techno Park (STP) yang saat ini sudah beroperasi dan juga Graha Wisata yang masih dalam proses persiapan.

Selain itu, ada 5 sekolah yang dijadikan tempat isolasi terpusat di tingkat kecamatan. Antara lain SDN Cemara 2 yang saat ini sudah beroperasi, SMPN 8, SMPN 25, SMPN 19, SMPN 11, serta SDN Cengklik 1 dan 2.

Menurutnya, warga positif Covid-19 yang diharuskan melakukan isolasi secara terpusat ialah warga yang terindikasi selama lima hari ke belakang ini. Untuk yang lebih dari lima hari tetap dapat menjalankan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Kira-kira yang kasus lima hari terakhir ya 2 ribuan, dikurangi dari rumah sakit ya 2 ribu kurang sedikit lah ya,” paparnya.

Di samping itu, tempat isolasi Asrama Haji Donohudan tetap digunakan sebagai tempat isolasi terpusat. Kemudian di Solo Techno Park dan dilanjutkan ke sekolah-sekolah yang dijadikan tempat isolasi.

Baca juga: Selama PPKM Darurat, Sepanjang Jalan dr Radjiman Solo Ditutup

Penambahan kasus Covid 19 tersebut, menurut Siti selain dari kasus baru, juga hasil tracing dari tes PCR juga dari hasil rapid antigen. Menurutnya, saat ini warga sudah banyak yang mulai sadar untuk melakukan tes rapid antigen secara mandiri.

“Puskesmas di kota Solo jika menemukan gejala-gejala sudah memiliki standar kompetensi. Kemudian laporan dari lab, klinik, laporan dari rumah sakit yang melakukan rapid antigen,” ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa kasus dari hasil tracing dengan kasus baru seimbang. Karena itu, menurutnya tingkat penyebaran covid-19 di Solo cukup tinggi.

“Kasus yang baru itu banyak. Selain dari suspect, laporan mandiri juga banyak. Kuncinya sebetulnya satu protokol kesehatan karena banyak OTG,” tandas dia.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER