BETANEWS.ID, KUDUS – Polresta Solo menggandeng Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) untuk menggelar vaksinasi massal. Hal tersebut, sebagai upaya untuk memaksimalkan jumlah sasaran vaksinasi.
Kabag Ops Polresta Surakarta Kompol Sukarda mengatakan, bahwa vaksinasi yang digelar sebelumnya, pesertanya masih rendah. Karena itu untuk vaksinasi kedua ini, diharapkan bisa membantu pemerintah dalam percepatan vaksinasi.
Baca juga : Hadiri Vaksinasi Massal yang Digelar Polresta Solo, Gibran: ‘Yang Belum Kebagian Jangan Takut’
“Pelaksanaannya dua hari, yani hari ini dan besok. Target kita setiap hari seribu orang, jadi total ada dua ribu. Setiap Polres di Jateng jumlah pesertanya tidak sama, tergantung dari jumlah penduduknya dan sebagainya,” paparnya, Senin (29/6/2021).
Sementara itu, Sekretaris Utama PMS Idayanti Santoso mengatakan, bahwa pihaknya digandeng untuk menyediakan tempat dan sarana prasarana untuk program vaksinaai kali ini. Ia mengatakan, bahwa pendaftaran serta data peserta vaksin diurus oleh Polresta Solo.
“Semua staf dan karyawan PMS juga pengurus dikerahkan bersama-sama untuk bisa melayani masyarakat,” ucapnya.
Idayanti mengatakan, tim vaksinator berjumlah 6 tim. Pihak PMS menyediakan 3 tim yang berasal dari RS Panti Waluyo, RS Hermina serta RS Kasih ibu. Sedang untuk tiganya lagi disediakan oleh Polres.
“Antusias dari masyarakat sangat tinggi ya. Masyarakat memang sudah sadar tentang vaksin, cuma vaksinasinya yang kadang belum ada,” ujarnya.
Ketua Umum PMS Wimbo wicaksono mengatakan, bahwa dalm kegiatan sosial masyarakat, PMS memang sering ikut andil dalam melaksanakannya. Dalam vaksinasi ini, pihaknya bermaksud membantu masyarakat agar vaksinasi berjalan lebih cepat.
Baca juga : BOR RS di Solo Capai 92 Persen, Gibran Bakal Gunakan Rumah Sakit Lapangan TNI untuk Pasien Covid-19
Wimbo berharap, vaksinasi juga bisa didapatkan bukan hanya warga yang ber-KTP solo. Menurutnya banyak warga dari luar kota yang bekerja dan melakukan aktivitas lainnya di Solo.
“Harapan kami pelayanan vaksinasi ini bisa umumlah. Kalau tidak divaksin kan juga membahayakan, karena mereka melakukan aktivitas di Solo juga,” pungkasnya.
Editor : Kholistiono