Tim Cekathil Link tengah memakamkan jenazah Covid-19 hingga tengah malam. Foto: Kaerul Umam

Seorang perempuan berkerudung abu-abu terlihat tengah menulis tambahan data di papan tulis, di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, belum lama ini. Diketahui, ternyata data tersebut yakni jadwal pemakaman yang akan dilakukan Tim Cekathil Link pada hari itu.

Perempuan tersebut adalah Nera Indah Juniarti (36), relawan di Tim Cekathil Link yang bertugas untuk menjadwal waktu pemakaman. Berdasarkan jadwal yang dibuat Nera, terlihat pada hari itu relawan akan memakamkan jenazah Covid-19, mulai dari pukul 09.00 hingga pukul 16.00.

Kepada Tim Liputan Khusus Betanews.id, Nera menjelaskan, melonjaknya kasus Covid-19 di Kudus saat ini membuat relawan menerima jadwal pemakaman yang padat. Tidak hanya pagi hingga sore, beberapa hari terakhir ini pemakaman bisa berlangsung hingga dini hari.

“Sore ini berdasarkan data yang masuk, sudah ada 23 jenazah yang harus dimakamkan. Mungkin jumlahnya bisa bertambah lagi untuk hari ini,” ujar ibu dua anak tersebut, saat ditemui pada Selasa (1/6/2021) sore.

“Kalau dibilang kewalahan, ya pasti kewalahan. Namanya juga manusia, pasti ada batasnya. Apalagi kalau di dril setiap hari tanpa ada istirahat”

Nera Indah Juniarti, Tim Cekathil Link

Menurut Nera, pada hari itu jumlah pemakaman memecahkan rekor terbanyak baru. Karena pada hari sebelumnya angka tertinggi sebanyak 22 pemakaman. Pada bulan Mei, jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan Tim Cekathil Link sebanyak 145. Jumlah tersebut meningkat berkali lipat, karena pada April sebelumnya tercatat ada 33 pemakaman.

- advertisement -

“Kemarin ada 22 pemakaman dan itu rekor tertinggi, hari ini pecah lagi rekor tertinggi sebanyak 23 pemakaman. Padahal ini masih sore, bisa dimungkinkan angkanya bisa bertambah lagi,” kata Nera.

Relawan pemakaman Tim Cekathil Link, kata Nera, ada 20 orang. Ketika sebelum ada lonjakan kasus, tim diterjunkan sebanyak 10-12 orang sekali pemakaman, dan dijadwal secar bergantian. Setelah ada lonjakan kasus pasca-Lebaran, jadwal kemudian dibagi menjadi dua sift.

“Kalau dibilang kewalahan, ya pasti kewalahan. Namanya juga manusia, pasti ada batasnya. Apalagi kalau di dril setiap hari tanpa ada istirahat,” ungkap relawan perempuan satu-satunya di Tim Cekathil Link tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini