31 C
Kudus
Sabtu, April 26, 2025

Bupati Kudus Minta Setiap Desa Siapkan Tempat Isolasi Terpusat

BETANEWS.ID, KUDUS – Bupati Kudus HM Hartopo melakukan pengecekan tempat isolasi terpusat di Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, pada Senin (21/6/2021). Pihaknya mengapresiasi apa yang telah disiapkan Pemdes Jepang terkait tempat isolasi terpusat bagi warganya.

Menurut Hartopo, tempat isolasi yang memanfaatkan Gedung Taman Pendidikan Alquran tersebut semuanya sudah bagus. Apalagi, sudah dilengkapi dengan tempat olahraga dan tempat nonton TV.

“Ini sangat layak sekali. Ada tempat olahraga dan tempat nonton TV. Tapi yang penting, semua yang di sini OTG (orang tanpa gejala),” kata Hartopo.

-Advertisement-

Baca juga : Desa Tumpangkrasak Kudus Siapkan Tempat Isolasi Terpusat

Tempat isolasi di Desa Jepang ini berada tak jauh dari Masjid Wali Al Makmur yang terkenal dengan Gapura Paduraksa. Hanya berjarak sekitar 50 meter dari tempat bersejarah tersebut.

Dengan apa yang dipersiapkan Pemdes Jepang, Hartopo berharap setiap desa di Kudus yang jumlahnya 123 bisa melakukan hal yang sama. Yakni, mempersiapkan tempat isolasi terpusat, agar warganya tak perlu dikirim ke luar daerah untuk menjalani karantina selama 14 hari.

Bukan hanya desa, semua kelurahan di Kudus yang jumlahnya 9 yang berada di Kecamatan Kota Kudus, juga diharapkan bisa melakukan hal yang sama. Terlebih, dari pantauan yang dilakukan orang nomor satu di Kudus ini, Kecamatan Kota merupakan wilayah yang belum sepenuhnya siap dengan tempat isolasi terpusat.

“Setahu saya, saat ini yang masih agak kurang itu di kota. Yang lainnya sudah semua. Selain Kecamatan Kota, sudah semua. Kemarin yang di kota ada penolakan, alasannya anggaran,” terang Hartopo.

Jika setiap wilayah desa maupun kelurahan di Kudus bisa membuat tempat isolasi terpusat sendiri, Hartopo yakin bisa mencapai target tempat isolasi yang dibutuhkan Kudus. Minimal satu desa menyiapkan 20 tempat. Termasuk ditambah dengan tempat isolasi di Rusunawa, Balai Diklat Sonyawarih dan di Hotel Graha.

Pihaknya juga tak henti-hentinya mengimbau, agar warga yang masih isolasi mandiri di rumah dan jadi satu dengan anggota keluarganya yang negatif virus, bisa untuk segera dievakuasi untuk menempati tempat isolasi yang sudah disiapkan.

“Maka dari itu kita bolak-balik kasih imbauan lewat kepala desa, camat, supaya yang di desa ini, yang isolasi mandiri harus dipantau betul. Jangan sampai tercampur dalam satu rumah dengan yang negatif, itu tidak boleh. Harus segera dievakuasi kalau ada yang seperti itu. Kan di sini, desa sudah ada tempat isolasinya masing-masing. Jadi dekat sekarang,” jelasnya.

Sementara untuk kebutuhan tenaga kesehatan, Hartopo meminta agar semua elemen masyarakat desa ikut bahu-membahu di tempat isolasi. Di samping bidan desa yang selalu sedia memonitor perkembangan para pasien yang sedang isolasi, bila perlu, Hartopo menyarankan untuk langsung berhubungan dengan dokter lewat sambungan telepon apabila ada masalah yang benar-benar mendesak.

Sementara itu, Camat Mejobo Mohammad Fitriyanto menyebut bahwa hingga hari ini sudah ada 6 warga Jepang yang melakukan isolasi di tempat yang disiapkan. 4 orang diantaranya laki-laki dan 2 sisanya perempuan. Sebetulnya, pihak Kecamatan Mejobo sendiri menyiapkan 11 tempat isolasi di masing-masing desa. Namun, baru Desa Jepang yang tempat isolasinya mulai ditempati.

“Mereka yang isolasi di sini sudah sejak hari Selasa (15/6/2021) lalu. Kalau total di Desa Jepang sendiri per hari Senin (21/6/2021) kasus aktif positif Covid-19 ada 39 orang. 20 orang isolasi mandiri di rumah, isolasi terpusat di desa ada 6 orang, yang di Donohudan Boyolali ada 1 orang, yang di rumah sakit ada 12 orang,” terang Fitriyanto.

Baca juga : Maksimalkan Isolasi Tingkat Desa, Balai Diklat Sonyawarih Mulai Difungsikan

Dari 12 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit, satu di antaranya pernah menjalani isolasi terpusat yang disiapkan desa. Namun, di hari pertama jalani isolasi ternyata miliki gejala yang perlu perawatan. Akhirnya pasien tersebut langsung dirujuk ke rumah sakit, untuk mendapatkan penanganan yang lebih serius.

Pihaknya menegaskan, sesuai dengan arahan dari Bupati Kudus, yang bisa menjalani isolasi terpusat adalah mereka yang OTG. Yang masih bisa mengurus dirinya sendiri dan tidak bergejala.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER