BETANEWS.ID, SURAKARTA – Momentum Hari Kartini diperingati Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta untuk menggalakkan program Keluarga Berencana (KB). Bersama dengan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Ketua Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Solo, Selvi Ananda mengunjungi pelaksanaan KB serentak di tempat Bidan Rufina di RT 02 RW 11 Danukusuman, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta.
Istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu menekankan, program KB tidak hanya fokus kepada perempuan, tetapi lelaki juga harus sadar akan pentingnya program KB.
“Sasaran KB itu bukan hanya perempuan saja. Lelaki juga harus sadar akan pentingnya KB,” ujarnya, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Mawar Hartopo Prihatin dengan Maraknya Pernikahan Dini di Kudus
Selvi juga memberikan apresiasi terhadap jalannya kegiatan pelayanan program KB serentak. Melalui kegiatan ini, ia berharap kedepannya lebih banyak ibu-ibu terutama pasangan muda yang menyadari pentingnya KB.
“Memang untuk perencanaan keluarga tidak bisa hanya dari istri saja, khusunya untuk ber-KB. Kemarin juga ada KB MOP yang pihak sterilnya dari pihak laki-laki. Jadi tidak harus selalu dari yang perempuan,” kata dia.
Tak lupa, Selvi juga mengucapkan selamat Hari Kartini bagi seluruh perempuan di Indonesia, khususnya di Kota Surakarta.
“Semoga kedepannya perempuan-perempuan Indonesia bisa meneruskan cita-cita dari RA Kartini untuk mendidik. Karena dari perempuan lah, akan lahir generasi penerus bangsa,” pungkasnya.
Baca juga: Masih Banyak PAUD di Solo yang Numpang, Ini Tanggapan Selvi Ananda
Di sisi lain, Sub Koordinator KB jalur Pemerintah Swasta BKKBN Jawa Tengah, Mirojul Hari Riyyah menambahkan, pada peringatan Hari Kartini ini diharapkan minimal ada 5 asseptor di setiap fasilitas kesehatan dan praktik mandiri. Dengan kondisi puasa, pelayanan KB tidak harus pagi hari, sehingga pelayanan bisa dilakukan setelah waktu berbuka puasa atau setelah tarawih namun wajib dilaporkan.
“Di dalam rangkaian Hari Kartini ini dilaksanakan pelayanan KB baik itu pelayanan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) maupun non MKJP di semua fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia termasuk di seluruh Jawa Tengah juga,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin