BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang pria terlihat tengah sibuk memasak biji kopi di sebuah alat modern yang berukuran cukup besar. Setelah biji kopi itu berwarna coklat kehitaman, ia kemudian memindahkannya ke dalam sebuah wadah yang tak jauh dari sana. Pria tersebut adalah Farid Brawijaya (28), pemilik Farid Journey Coffee.
Di tempat produksi yang berada di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus itu, Farid menjual berbagai macam olahan kopi yang dirintis sejak 1 Oktober 2018 lalu. Saat memulai bisnisnya, ia mengawalinya dengan memasarkan dan menjual produk kopinya sendiri ke warung-warung dan akngkringan di Kudus.

“Saya mulai berjualan sendiri ke angkringan-angkringan, toko-toko kecil, dan jual lewat online di WhatsApp, Facebook, dan Instagram,” tuturnya, Sabtu (13/2/2021).
Baca juga: Kopi Brins Jollong Kini Bisa Dipesan untuk Souvenir Pernikahan yang Keren
Berkat kegigihannya, dari yang tadinya dinikmati para tetangganya, kini pelanggan Farid Journey Coffee sudah banyak dari kedai, kafe, dan coffee shop di Kudus dan Demak.
Berbagai macam varian kopi yang disediakan di Farid Journey Coffee seperti Robusta berat 150 gram dijual Rp 20 ribu, berat 250 gram dijual Rp 30 ribu. Robusta rempah berat 150 gram dijual Rp 25 ribu, berat 250 gram dijual Rp 40 ribu. Arabika Muria berat 150 gram dijual Rp 35 ribu, berat 250 gram dijual Rp 55 ribu. Lanang berat 150 gram dijual Rp 35 ribu, berat 250 gram dijual Rp 55 ribu. Excelca berat 150 gram dijual Rp 25 ribu, berat 250 gram dijual Rp 40 ribu. Robusta Lelet berat 150 gram dijual Rp 16 ribu.
Kemudian Green Coffee (Diet) berat 250 gram dijual Rp 25 ribu dan beli 4 bonus 1. Robusta Cokelat berat 150 gram dijual Rp 25 ribu. Robusta Wine (aroma anggur) berat 200 gram dijual Rp 55 ribu. Rempah Relaksasi berat 150 gram dijual Rp 20 ribu. Robusta Honey berat 200 gram dijual Rp 30 ribu. Robusta Patiayam berat 200 gram dijual Rp 27 ribu. Expreso Blend Cendono Arum Arabica+wine+robusta berat 1000 gram dijual Rp 150 ribu. Cakabu (Teh kulit kopi) berat 200 gram dijual 20 ribu, dan Kopi saset Robusta berat 10 gram dijual Rp 1.500.
“Yang jadi favorit ada Robusta Muria, Arabika Muria, dan Kopi Lanang,” ungkapnya.
Baca juga: Makin Ramai Peminat, Kopi Rempah Ndoro Coffee Bisa Produksi 1 Kuintal Sehari
Selain bisa dibeli offline di tempat produksinya, kopi produksinya juga bisa didapatkan di toko Farid Journey Coffee di Desa Pasuruan Kidul, Kecamatan Jati, dan di dekat Wihara Dukuh Pandak, Desa Colo, Kecamatan Dawe. Untuk penjualan online, dirinya memasarkannya lewat Shopee dan Tokopedia dengan nama toko faridjourneycoffee.
Khusus di tempat produksi, pelanggan yang membeli juga bisa melihat langsung proses produksi kopi dengan jam buka mulai pukul 9.00 sampai 21.00 WIB. Nantinya, kastemer akan diperlihatkan proses produksi mulai dari biji kopi mentah sampai siap minum. Dengan begitu, konsumen juga dapat memilih berbagai macam rasa dari varian kopi.
“Di sini konsumen bisa melihat produksi dari pengolahan biji mentah, sangrai, sampai roasting. Banyak pilihan ada robusta Muria, excelsa, ada yang rempah, ada yang coklat, variasinya banyak,” jelasnya.
Salah satu kastemer, Ani mengaku lebih suka kopi dari Farid Journey Coffee karena punya cita rasa berbeda. Selain itu, dirinya juga memilih membeli kopi di tempat produksi, lantaran dirinya bisa sekalian belajar mengolah kopi.
“Selain bisa mencicipi kopinya, di sini juga kita bisa dapat wawasan luas tentang kopi,” tutupnya.
Penulis: Hana Paramita Lestari (Mahasiswa Magang IAIN Kudus)
Editor: Ahmad Muhlisin

 
                                    