BETANEWS.ID, PATI – Di tepi jalan Dukuh Sentul RT 02 RW 03 Desa Gembong, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, terlihat seorang pria sedang merapikan produk kopinya. Ia adalah Totok Prahwono (30) pemilik Kopi Brins Jollong.
Dirintis sejak satu setengah tahun yang lalu, pria yang kerap disapa Totok itu awalnya ialah pelatih renang. Bertempat tinggal di daerah yang mayoritas pekerjaanya adalah petani kopi, membuatnya tergerak untuk menekuni bisnis pengolahan kopi.
“Kopi di sini menggunakan jenis kopi robusta yang dipetik dari kebun sendiri dan kadang juga kami mengambil dari petani lokal. Biji kopi yang kami gunakan disortir terlebih dahulu dan hanya menggunakan kopi dengan kualitas bagus. Jadi bubuk kopi yang dihasilkan berkualitas tinggi,” ujarnya kepada betanews.id Kamis (22/10/2020).
Baca juga: Makin Ramai Peminat, Kopi Rempah Ndoro Coffee Bisa Produksi 1 Kuintal Sehari
Proses pengolahannya pun hasil dari warisan turun-temurun menggunakan cara tradisional dengan teknik tertentu. Proses sangrai menggunakan wajan kreweng dan disangrai dengan tungku kayu bakar sehingga membuat cita rasa kopi menjadi lebih nikmat serta aromanya tetap terjaga.
“Respon pembeli alhamdulillah sangat baik. Biasanya saya memasarkan kopi ini melalui media sosial, ada juga di titipkan ke toko, angkringan, dan juga teman yang mau beli,” kata Totok.
Selain untuk konsumsi rumahan, totok juga menciptakan inovasi baru yaitu kopi dengan kemasan yang bisa digunakan untuk souvenir dan juga undangan pernikahan. Selain itu, ia juga membuat kopi sahabat, yaitu kopi yang kemasannya bisa dicustom dan bisa dikirim untuk sahabat.
“Kopi sahabat ini kemasannya bisa custom tulisan dan foto yang bisa dikirimkan untuk sahabatnya. Yang biasanya ngopi bareng karena pandemi ini karena terpisah jarak jadi bisa kirim kopi ini ke sahabatnya,” ujar Totok.
Baca juga: Kopi Muria Moelyo, Nikmatnya Cita Rasa Robusta Muria Hasil Olahan Tradisional
Totok menjual Kopi Brins Jollong dengan harga yang cukup terjangkau karena pangsa pasarnya adalah semua kalangan. Ukurannya bervariasi mulai dari 50 gram harga Rp 5 ribu hingga ukuran 1 kilogram dengan harga Rp 75 ribu.
“Kopi yang kita produksi dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau, karena memang tujuan kami adalah semua kalangan bisa menikmati kopi kami,” pungkas Totok.
Editor: Ahmad Muhlisin