BETANEWS.ID, SEMARANG – Bak pekerja kantoran, penjual bakso di Banyumanik, Kota Semarang terlihat memakai jas dilengkapi dengan dasi di leher. Dengan rambut klimis, setelan jas dan celana hitam, penjual Bakso Cinta ini cukup mencuri perhatian bagi pengguna jalan yang lewat. Tak jarang pengendera yang berlalu lalang mengabadikan foto penjual bakso tersebut.
Penjual bakso bernama Ahmad tersebut, merupakan warga asli Purwodadi yang tinggal di Pedurungan, Kota Semarang. Dia tak sendirian, Ahmad datang ke Kota Semarang dengan dua temannya yang juga jual Bakso Cinta.
Baca juga : Jualan Keliling Belasan Tahun Hingga Kehabisan Modal, Iringi Kisah Ateng Rintis Usaha Bakso
Biasanya, Ahmad mangkal di depan Indomaret Tirto Agung No 71 Banyumanik. Dia berjualan mulai jam 13.00 WIB sampai jam 10 malam.
Gerobaknya juga tak kalah unik, gerobak Bakso Cinta milik Ahmad berwarna pink. Menurutnya, Warna gerobaknya itu menyesuaikan nama dan filosofi Bakso Cinta. “Kalau yang jual rapi kan banyak yang beli,” jelasnya saat ditemui di lokasi, Rabu (24/3/2021).
Ahmad mengaku, banyak pembeli yang mengajaknya berfoto, mulai dari anak muda hingga ibu-ibu yang sedang hamil. Bahkan, ada kejadian unik saat dia disuruh nyentuh perut perempuan yang sedang hamil.
Dia mengaku tak tau pasti apa alasan perempuan tersebut menyuruh Ahmad menyentuh perut perempuan yang sedang hamil itu.
Bagi pecinta bakso, harga Bakso Cinta cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu.
Baca juga : Menu Anti Mainstream di Kedai Bakso Semar Mesem, Ada Bakso Pelakor hingga Janda Ngamuk
Dengan gaya berpakaian seperti itu, menurutnya berdampak pada banyaknya pembeli yang datang kepadanya. Dalam satu hari, dia bisa menjual 100 hingga 150 porsi. “Dulu ya bisa sampai 150 porsi dalam satu hari,” katanya.
Namun, sejak pandemi pembeli mulai menurun. Jika dihitung, penurunannya bisa sampai 50 persen dari sebelumnya. Hal itu disebabkan banyak mahasiswa yang pulang ke rumah. “Kita kan 50 persen pelanggannya mahasiswa,” ucapnya.
Editor : Kholistiono