BETANEWS.ID, KUDUS – Dua orang pembeli terlihat duduk berdampingan di salah satu Warung Lentog Tanjung Bu Sugi, di Pusat Kulier Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Sang pria terlihat sedeang meminum teh dan wanita di sampingnya itu masih menyantap kuliner khas Kudus itu. Sementara seorang wanita berhijab tampak dengan ramah menunggu pengunjung yang tiba untuk masuk ke warungnya. Dia adalah Rika penerus usaha kuliner Lentog Tanjung Bu Sugi.
Rika mengaku sudah menjalankan usaha kuliner ini sepuluh tahun lalu. Dalam sehari, Rika bisa menghabiskan tiga kilogram beras untuk dijadikan lontong. Sekilas lentog tanjung terlihat serupa dengan lontong sayur. Bedanya, Lentog Tanjung memiliki kuah yang gurih dan sangat kental dengan kuah dimasak terpisah. Sedangkan lontong sayur kuah dan sayur dimasak secara bersamaan.
“Tentunya ada bedanya, lontong sayur hanya santan sedangkan Lentog Tanjung terdapat gori, sambal, tahu, tempe, dan telur,” kata Rika, Senin (25/01/2021).
Baca juga: Lentog Tanjung Pak Warsito, Santapan Pembuka Hari yang Bisa Jual 400 Porsi Sehari
Lentog tanjung disajikan diatas piring yang sudah lebih dulu dialasi daun pisang. Hal itu membuat cita rasa gurih dari santan, menjadi semakin sedap sebab aroma dari daun pisang. Sehingga menambah kenikmatan saat memakannya. Ditambah dengan kuahnya yang kental, menambah cita rasa gurih pada saat menikmatinya.
“Bedanya dari Warung Lentog Tanjung lainnya, kuah yang saya buat itu lebih kental,” jelasnya
Rika menjelaskan, semua warung Lentog Tanjung, di dalamnya terdapat sebuah pikulan. Pikulan ini menjadi ciri khas karena digunakan oleh penjual terdahulu untuk berkeliling menjualnya.
“Khasnya Lentog Tanjung memang dipikul, karena pedagang terdahulu berjualan keliling ke rumah-rumah,” imbuhnya.
Baca juga: Rumah Makan Nasi Opor Sunggingan, Tempat Kuliner Favorit Langganan Pejabat hingga Artis
Di warung yang buka setiap hari mulai pukul 7.00 hingga 13.00 WIB itu, pelanggan bisa menikmati seporsi Lentog Tanjung dengan harga Rp 5 ribu. Berbagai makanan pendamping juga disediakan seperti aneka sate, telur puyuh, kerupuk, dan lain-lain.
Salah satu pembeli, Bella mengaku sudah lama berlangganan Lentog Tanjung Bu Sugi. Menurutnya, Lentog Tanjung di warung ini enak terutama dengan kuahnya.
“Saya sering makan Lentog Tanjung di warung ini dan sudah langganan lama. Rasanya enak dan yang paling saya suka adalah kuahnya,” pungkasnya.
Penulis Nurkarimah (Mahasiswa Magang UIN Walisongo)
Editor: Ahmad Muhlisin