31 C
Kudus
Minggu, September 28, 2025

Jenang Karomah Aneka Rasa yang Kenyal dan Empuk Ini Tak Pernah Sepi Pembeli

BETANEWS.ID, KUDUS – Dua wanita berseragam warna hijau tampak sedang memasukan jenang ke dalam kantong plastik. Setelah terbungkus rapi, jenang itu kemudian diberikan kepada pembeli yang sudah menunggu. Di sisi lain, seorang wanita lain tampak sedang menerima pembayaran pembelian jajanan khas Kudus. Dia adalah Masfuah (51), Pemilik Jenang Karomah.

Ditemui di toko yang berada di Jalan Sosrokartono, Desa Kaliputu, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus, Masfuah bersedia menjelaskan soal usaha pembuatan jenang yang sudah ada sejak 25 tahun lalu itu.

Masfuah mendampingi proses pembuatan Jenang Karomah. Foto: Kartika Wulandari.

Di tokonya itu, Masfuah menyediakan 16 varian rasa jenang. Antaranya jenang kacang hijau, jenang kacang tanah, jenang wijen, jenang durian, jenang nangka, jenang jalijo (jagung kedelai kacang hijau), jenang sirsak, jenang stroberi, jenang coklat susu, dan masih banyak lagi varian rasa lainya.

-Advertisement-

Baca juga: Lebih Kenyal dan Legit dari Jenang Lain, Jenang Armina Kini Makin Laris

Selain pilihan rasanya yang variatif, harga Jenang Karomah pun cukup terjangkau. Harganya mulai dari Rp 20 ribu untuk setengah kilogram dan Rp 40 ribu untuk satu kilogram jenang.

“Mau beli varian rasa apa saja, di sini harganya tetap sama,” ungkapnya, Senin (01/02/2021).

Menurutnya, agar bisnis bisa terus bertahan, Masfuah selalu mempertahankan resep serta selalu menciptakan inovasi rasa agar konsumen tidak bosan dengan rasa yang itu-itu saja. Selain itu, untuk menciptakan rasa yang enak, ia juga selalu menggunakan bahan nomor satu.

Sampai saat ini, pihaknya juga masih menggunakan bahan bakar kayu dalam proses pembuatan jenang. Ini merupakan salah satu caranya untuk mempertahankan rasa dan kualitas jenang. Dengan metode itu, jenangnya bisa bertahan hingga tiga bulan.

Baca juga: Mubarok Buat Cokelat Jenang Bentuk Menara, Bisa Sekaligus Belajar Sejarah

“Saat membuat jenang itu harus telaten karena dalam pembuatannya harus benar-benar pas agar tetap kenyal, empuk, dan tahan lama,” jelasnya di toko yang buka mulai pukul 8.00 WIB hingga 21.00 WIB itu.

Selain itu, dalam pembuatannya, Masfuah memproduksi jenangnya secara berkala agar selalu fresh. Dalam masa pandemi seperti ini, ia hanya memproduksi 2 kuintal jenang tiap harinya.

“Kita tidak mau buat banyak-banyak agar jenangnya bisa selalu fresh, karena sekarang lagi pandemi jadi buatnya sedikit-sedikit saja,” tandas masfuah.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER