31 C
Kudus
Senin, Januari 20, 2025

Cek Penambalan Tanggul Sungai, Hartopo: ‘Kalau Bisa Hari Ini Selesai Agar Tak Banjir Lagi’

BETANEWS.ID, KUDUS – Tanggul Sungai Wulan yang jebol di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus tampak mulai ditambal, Senin (4/1/2020). Beberapa pekerja dan alat berat sedang sibuk menancapkan beberapa bambu di dua sisi luar tanggul yang kemudian diisi dengan sak berisi tanah. Proses penambalan tanggul yang membanjiri tiga desa di Kudus ditarget kelar secepatnya.

Plt Bupati Kudus Hartopo menuturkan, sebenanya proses penambalan tanggul jebol di Sungai Wulan ini dimulai sejak kemarin. Namun, kemarin arus sungai masih sangat deras serta debit airnya juga masih tinggi, sehingga proses penambalan tidak bisa maksimal. Semoga hari ini bisa maksimal setidaknya untuk penancapan bambu.

Penambalan tanggul sungai terus dikebut untuk antisipasi adanya banjir susulan. Foto: Rabu Sipan.

“Kalau saya inginnya proses penambalan ini selesai secepatnya. Kalau bisa hari ini selesai, agar tidak banjir lagi,” ujar Hartopo kepada awak media.

-Advertisement-

Baca juga: Tanggul Sungai Wulan Jebol Sepanjang 25 Meter, 100 Rumah di Dukuh Goleng Terendam

Dia berharap semoga hari ini cuaca cerah, serta tidak ada kiriman air dari atas, Grobogan, serta Blora, sehingga proses penambalan bisa berjalan lancar. Sebab, jika terjadi hujan deras atau ada kiriman air dari atas, selain menghambat proses penambalan, takutnya malah mengakibatkan banjir meninggi lagi.

“Banjir ini kan sudah mulai surut, kalau penambalan tanggul belum kelar dan terjadi hujan deras atau ada kiriman air dari daerah atas banjir bisa pasang lagi,” jelasnya.

“kendala yang dialami dalam proses penambalan yakni ketersediaannya tanah untuk bikin tanggul baru,” tambahnya.

Baca juga: Pantau Pengungsian Korban Banjir, Hartopo: ‘Logistik Harus Terus Diupdate Sesuai Kebutuhan’

Lebih lanjut, tuturnya, sebenarnya masalah yang ada di Sungai Wulan ini harus segera diatasi. Karena memang keadaan Sungai Wulan sudah tidak standarnya. Kedalamannya sudah mengalami sedimentasi atau pedangkalan. Begitu juga tanggulnya yang terdapat banyak lubang yuyu dan tikus. Sehingga rawan sekali jebol saat arus sungai deras.

“Sungai Wulan ini memang seharusnya dinormalisasi. Tanggulnya juga harus ada pemeliharaan. Sebab saat kemarau itu banyak tikus dan yuyu yang bikin lubang, sehingga saat debit air sungai tinggi serta arusnya deras rawan sekali jebol dan tentunya akan berakibat banjir,” tutup Hartopo.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER