BETANEWS.ID, KUDUS – Jalan Siliwangi atau orang-orang menyebutnya Jalan Kudus-Kayen, siang itu terlihat sedikit lengang. Tidak terlalu banyak kendaraan yang mondar-mandir melintasi jalan alternatif ke Semarang itu. Namun, pemandangan berbeda terlihat di kedai yang berada di sisi kiri jalan ini, yakni Kedai Twins. Terletak di Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, beberapa motor terlihat terparkir di depan kedai itu, dan ada beberapa orang yang sedang menunggu pesanan sembari duduk dan bercengkrama dengan temannya.
Memakai kaus bola berwarna hitam, ada satu lelaki yang sedang sibuk dengan wajan dan bumbu-bumbu masakan di depannya. Dia adalah Ari Wahyudi (30) pemilik dari Kedai Twins yang sudah dirintis sejak 2013. Berbincang dengan Ari, ia menjelaskan apa saja yang ia jual di kedainya ini dengan raut wajah semringah.

“Pas awal saya mulai berjualan 2013, saya hanya jual kapucino cincau di gerobak. Lanjut jual jus buah, dan baru dua tahun belakangan saya jual seblak kuah, ” jelas lelaki lulusan SMK Wisuda Karya itu, Jumat (25/12/2020).
Baca juga: Mencicipi Mi Ayam Rica-Rica yang Enaknya Tiada Banding di Kudus
Ia melanjutkan, di hari pertama berjualan minuman, 70 cup kapucino cincau bisa terjual. Pendapatan kotornya sekitar Rp 250 ribu. Namun, saat musim penghujan tiba, bisnisnya di dunia minuman dingin mengalami sedikit kendala. Akhirnya dengan bermodalkan pendapat orang jika ia memasak makanan berkuah rasanya enak, ia pun mencoba peruntungan menjual seblak. Tak disangka, seblak yang bumbunya ia racik sendiri dan dimasak sendiri itu banyak orang yang menyukainya.
“Kata orang masakan saya enak, coba jualan seblak, eh ternyata banyak yang suka. Akhirnya sekarang lebih banyak yang pesen seblak daripada jus atau kapucino,” kata Ari sambil tertawa.
Dijual dari harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu, jus buah di Keday Twins bisa terjual hampir 100 cup atau gelas setiap harinya. Sedangkan untuk seblak, Ari memasang harga dari Rp 7 ribu hingga Rp 12 ribu setiap mangkoknya. Dalam sehari bisa ada ratusan seblak yang sampai ke tangan pembeli.
Baca juga: Meopoki, Kedai yang Tawarkan Menu Khas Korea
“Kalau bicara soal pendapatan, setelah jualan seblak pendapatan bisa dua kali lipat dari sebelumnya. Kalau dulu waktu minuman saja bisa dapat keuntungan kotor Rp 600 Ribu, sekarang kurang lebih Rp 1,2 juta setiap harinya,” jelas Ari sambil malu-malu.
Sejak awal berjualan, banyak orang yang mengatakan bahwa jus buah di tempat Ari terkenal enak, murah, dan kental. Hal itu tak dipungkiri oleh Ari, ia hanya menjawabnya dengan senyuman. Menurutnya, kelebihan yang dimiliki oleh tempatnya adalah gula yang digunakan untuk membuat jus itu gula yang sudah dicairkan sebelumnya.
“Soalnya kalau pake gula cair, nyampurnya bisa lebih merata. Kami juga sesuaikan harga dengan harga minuman sesuai buah di pasaran. Ngga terlalu ambil untung banyak, paling seribu atau dua ribu. Pas juga buat kantong anak sekolahan,” tuntasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin