BETANEWS.ID, KUDUS – Di Terminal Tipe A Jati, Kudus, terlihat sebuah tempat bertuliskan Posko Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Seorang pria mengenakan seragam putih mendatangi dua orang yang ada di posko tersebut. Dia yakni Reno Adi Pribadi (43), Koordinator Terminal Jati yang sedang mengecek hasil pantauan petugas terminal.
Reno begitu dia akrab disapa, berbagi penjelasan kepada betanews.id tentang kesiapan pihaknya dalam menyambut libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Ia mengantisipasi lonjakan penumpang dengan cara menyeimbangkan jumlah armada bus yang beroperasi.
Baca juga : Kudus Zona Merah, Terminal Jati Perketat Protokol Kesehatan
“Kami berusaha menyeimbangkan lonjakan penumpang dengan jumlah bus. Kami menghubungi pihak PO untuk menyiapkan bus yang di garasi agar beroperasi. Segera disiapkan, mulai dari faktor keselamatan bus, termasuk protokol kesehatan,” terangnya, Rabu (23/12/2020).
Reno mengimbau kepada seluruh anggotanya, jangan sampai ada lonjakan penumpang dan pihaknya tidak siap. Dalam upaya mengawasi penumpang, dia meringkas shift kerja di sana. Yang sebelumnya tiga shift, berubah menjadi dua shift.
“Kita juga mengantisipasi kerumunan jika ada lonjakan penumpang. Yang sebelumnya tiga shift sekarang menjadi dua. Jadi setiap regu lebih banyak orangnya dan sehari bekerja 12 jam. Dari empat regu menjadi tiga regu, khusus tanggal 18 Desember 2020 hingga 14 Januari 2021,” jelasnya.
Dia menambahkan, posko gabungan sudah dimulai sejak 18 Desember 2020 dan akan berjalan hingga 14 Januari 2021. Nantinya posko tersebut akan melakukan pemeriksaan seluruh penumpang yang masuk maupun keluar.
“Hasil yang kita sepakat dari pihak kodim, kepolisian, BPBD dan Dinas Kesehatan akan mengadakan operasi gabungan. Nantinya, akan ada yang di depan pintu masuk terminal dan ada juga yang di dalam. Sedangkan pelaksanaan di Kudus masih menunggu petunjuk dari polres dan kodim,” katanya.
Baca juga : Hartopo Minta Tempat Wisata Ditutup Saat Libur Tahun Baru
Koordinator terminal yang hobi bermain musik itu memprediksi, lonjakan penumpang tidak terlalu tinggi. Menurutnya, sudah banyak warga yang membatasi diri. Sehingga memilih untuk tidak mudik atau berlibur.
“Prediksi saya tidak ada lonjakan yang berlebihan. Mengingat, masyarakat juga masih merasa was-was dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Jawa Tengah. Meski begitu, kami akan tetap mengantisipasi,” tambahnya.
Editor : Kholistiono
