BETANEWS.ID, PATI – Desa Bageng, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, siap untuk menjadi salah satu jujugan bagi wisatawan. Keberadaan Air Terjun Banyulawe dan Agrowisata Jeruk Pamelo merupakan di antara potensi unggulan yang ditawarkan desa tersebut.
Suwadi, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bageng menyampaikan jika pihaknya telah menyiapkan berbagai fasilitas maupun sumber daya manusia untuk menjadi tujuan wisata yang ada di Kabupaten Pati.
“Untuk menyiapkan ini, kami mendapatkan pembinaan dari Dinas Pariwisata. Kemudian rekan-rekan pemuda kami libatkan untuk kerja bakti siang dan malam. Kami juga bekerja sama dengan masyarakat untuk mewujudkan menjadi desa wisata ini,” ujarnya.
Baca juga : Sensasi Kamping di Bukit Puser Angin, Menikmati Senja dari Balik Tenda
Dengan terwujudnya destinasi wisata di Desa Bageng, dirinya berharap, nantinya perekonomian di desanya bisa terangkat, khususnya melalui UMKM yang ada di desa tersebut. Kemudian, Desa Bageng juga dikenal secara luas oleh masyarakat.
Untuk melihat kelayakan Bageng sebagai desa wisata, pada Senin (14/9/2020), tim penilai desa wisata dari Pemkab Pati berkunjung ke Bageng. Tim tersebut terdiri dari Dinporapar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pati.
Pada kesempatan itu, mereka mendatangi homestay, melihat pentas kesenian khas desa, dan melancong ke dua objek wisata andalan yang ditawarkan Desa Bageng, yakni Air Terjun Banyulawe dan kebun jeruk pamelo yang telah dilengkapi taman dan gazebo.
Kepala Desa Bageng Kusmanto mengatakan, pihaknya optimistis Desa Bageng layak jadi desa wisata. Hal itu lantaran menurutnya Bageng memiliki aneka potensi wisata yang cukup menjual, mulai dari agrowisata kebun jeruk pamelo, wisata edukasi kopi, hingga Air Terjun Banyulawe di Dukuh Pondokan.
Selain itu, katanya, fasilitas wisata juga sudah cukup memadai untuk menyambut wisatawan. Homestay, papan informasi wisata, objek kuliner, oleh-oleh, tempat ibadah, pemandu wisata, hingga camping ground, semuanya telah tersedia.
”Sudah ada 16 rumah yang difungsikan sebagai homestay, baik di Bageng maupun di Dukuh Pondokan. Harapan kami, Desa Bageng bisa ditetapkan menjadi desa wisata. Kami optimistis bisa maju,” ungkapnya.
Sementara, Sekretaris Dinporapar Kabupaten Pati Heri Muktiyo mengungkapkan, selain Desa Bageng, tahun ini terdapat desa lain yang mengajukan penilaian untuk menjadi desa wisata, yakni Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal.
Baca juga : Mountain Lake Resto, Paket Komplet Wisata Keluarga yang Nggak Bikin Kantong Jebol
”Untuk menjadi desa wisata butuh proses. Selain itu ada kriteria tertentu yang mesti dipenuhi. Karena itulah kami melakukan pengecekan di lapangan. Apakah sudah layak atau belum, sudah sesuai atau belum,” katanya.
Nantinya, lanjut Heri, setelah resmi ditetapkan sebagai desa wisata melalui SK Bupati, akan dilakukan pengembangan-pengembangan lebih lanjut. Tunjuannya supaya desa wisata yang ditetapkan bisa berkembang dan benar-benar layak jual.
Dengan begitu, banyak wisatawan akan berkunjung. Dampaknya, pendapatan asli daerah akan meningkat. Selain itu, manfaat ekonomi juga bisa dirasakan masyarakat setempat.
Editor : Kholistiono