BETANEWS.ID, KUDUS – Di tepi Jalan Kudus – Purwodadi, tepatnya di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, tampak sebuah bangunan berpintu kaca. Di dalam bangunan terlihat proses pencetakan banner. Sedangkan di ruang lain terlihat mesin digital printing sedang mencetak stiker. Mesin tersebut yakni Xenons UV Hybrid, mesin digital printing canggih, satu – satunya di Jawa Tengah yang hanya ada di Frans Printing.
Frans (38) Owner Frans Printing menuturkan, mesin Xenons UV Hybrid merupakan teknologi mesin digital printing terbarukan yang sangat canggih serta terdapat berbagai keunggulan. Di antaranya itu bisa mengeprint di berbagai media, serta ramah lingkungan, tidak bau dan tidak beracun.
“Mesin digital printing Xenons UV Hybrid itu merupakan mesin digital printing terbarukan, canggih dan ramah lingkungan. Saat ini mesin tersebut satu – satunya di Jawa Tengah, dan yang punya hanya Frans Printing,” ujar Frans kepada betanews.id, Rabu (2/9/2020).

Baca juga : Andalkan Purnajual, Ekayana Suplai Mesin Fotokopi Hingga Luar Negeri
Pria yang merintis usaha digital printing sejak enam tahun lalu itu pun sudi merinci berbagai keunggulan mesin digital printing Xenons UV Hybrid. Menurutnya, Xenons UV Hybrid punya berbagai keunggulan, di antaranya terdapat pada tintanya. Tinta mesin tersebut menggunakan tinta produk Eropa tepatnya Negara Belgia, yakni tinta UV ink.
Lebih lanjut, tinta UV ink saat ini lagi ngehits. Selain sangat ramah lingkungan dan tidak beracun, hasilnya juga lebih tajam, lebih detail serta lebih tahan lama atau awet. Menurutnya, banner atau alat peraga lain yang dicetak menggunakan mesin tersebut itu hasilnya kuat bertahan hingga tiga tahun tanpa pudar.
“Itu kalau dipasang di luar ruangan yang terkena panas serta hujan. Kalau di dalam ruangan bisa lebih dari tiga tahun tanpa pudar. Hasil cetakannya tidak bau, serta tidak beracun jadi sangat – sangat ramah lingkungan,” beber pria yang sudah dikaruniai satu anak tersebut.
Selain itu, tambahnya, mesin Xenons UV Hybrid adalah mesin digital printing yang mampu diaplikasikan ke beberapa media. Di antaranya, plastik, stiker, mika, kertas, kain, bahan banner, akrilik, kayu dan lain sebagainya. Bahkan tuturnya, mesinnya tersebut bisa ngeprint di media akrilik dan kayu dengan maksimal luas satu lembar triplek, dengan ukuran 122 × 244 sentimeter.
“Kalau di media lainnya yang bisa digulung malah bisa lebih luas lagi. Hasil dijamin lebih bagus, warna tajam, tidak bau dan tahan lama. Warna bisa transparan atau juga bisa dilapisi warna dasar putih terlebih dulu. Harga juga sangat terjangkau,” ungkapnya.
Selama setahun mempunyai mesin Xenons UV Hybrid, menurutnya, pelanggannya makin tambah banyak. Selain dari Kudus, ada juga yang datang dari Pati, Jepara, Demak, serta Semarang. Apalagi mereka yang paham kualitas serta peduli terhadap lingkungan, pasti hanya ingin mencetak menggunakan mesin Xenons UV Hybrid di Frans Printing.
Baca juga : Berbekal Ilmu Elektro yang Dipelajari Ketika SMP, Suyuti Ciptakan Mesin Penetas Telur
Dia mengatakan, beli mesin Xenons UV Hybrid setahun yang lalu. Alasan membeli mesin tersebut yakni untuk investasi sekaligus memperkenalkan mesin digital printing yang ramah lingkungan. Sebab, hal itu sudah jadi tuntutan dunia, bahwa ke depan dunia digital printing harus ramah lingkungan, tidak bau, tidak beracun, kualitas gambar bagus, serta tahan lama.
“Harapan saya dengan mesin Xenons UV Hybrid ini konsumen bisa teredukasi. Selain hasil cetakan yang bagus dan awet, para konsumen bisa memilih mesin digital printing yang lebih ramah terhadap lingkungan,” harapnya.
Editor : Kholistiono