BETANEWS.ID, SEMARANG – Tiga orang pemuda tampak asyik mengoperasikan laptop di tempat duduk yang berada di pojokan sebuah kafe, malam itu. Tak jauh dari sana, tiga orang karyawan tampak sibuk membuat pesanan. Suasana yang cukup tenang itu berada di Golden Brown Cafe yang beralamat di Jalan Tirto Agung No 12 A, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Owner Golden Brown Cafe Vivi Dwi Larasati (25) mengatakan, kafe yang didirikan 2015 lalu ini punya menu andalan kopi susu coklat. Menurutnya, kopi susu di tempatnya diklaim memiliki ciri khas yang jarang ada di tempat lain.
“Menunya itu sebenarnya nggak cuma kopi. Meskipun awalnya memang ala coffee shop. Semakin hari kami semakin banyak eksperimen dan jadi tambahan menu. Jadi ya, banyak makanan dan minuman yang jumlahnya sama dengan menu kopi,” ungkapnya, Rabu (16/9/2020).
Baca juga: Kedai Pagi, Tempat Nongkrong Ramah Kantong Senyaman di Rumah Sendiri
Menu makanan itu, lanjut Vivi jadi inovasi terbaru sejak adanya pandemi. Saat tingkat kunjungan ke kafe menurun, dirinya kemudian fokus pada pembelian via jasa pesan antar atau ojek online.
“Sejauh pandemi yang datang memang berkurang drastis. Makanya, kami lebih cenderung ke pembelian lewat ojek online. Termasuk memasukkan beberapa menu makanan berat, misalnya Rice Bowl. Dan sejauh ini cukup laris,” kata dia.
Harganya pun cukup terjangkau untuk wilayah Tembalang, yakni mulai dari harga Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu. Sehingga sangat cocok untuk kalangan mahasiswa, atau pelajar lainnya.
Vivi lantas menjelaskan konsep kafenya lebih lanjut. Awalnya, Golden Brown Cafe punya dua ruangan untuk smoking area dan non smoking area, yakni di lantai satu dan lantai dua.
Baca juga: D’Kopi, Coffee Shop di Kudus yang Suguhkan Kopi ‘Single Origin’ Nusantara
Namun di masa pandemi, ruangan atas yang biasa dipakai untuk ruang rapat hanya bisa dipesan dan tidak dibuka untuk umum. Selain itu, pemesananya juga berdasarkan penghitungan minimal order.
“Sebenarnya di sini ada dua ruangan, memang tidak begitu banyak yang smoking area. Hanya ada tiga meja di dalam dan dua meja di luar. Tetapi untuk non smoking area ada banyak meja dan kursi di atas,” tukas Vivi.
Editor: Ahmad Muhlisin