31 C
Kudus
Selasa, September 10, 2024

Berhenti jadi Guru dan Pilih Jualan Kue Gandos, Omzet Heru Bisa Rp 1 Juta Sehari

BETANEWS.ID, KUDUS – Di tepi barat Jalan Mayor Kusmanto, tepatnya di sebelah timur Lapangan Sepak Bola Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kudus tampak sebuah gerobak. Di samping gerobak terlihat seorang pria ditemani istrinya sedang menuangkan adonan berwarna putih ke dalam alat panggang. Pria tersebut yakni Heru Wahyudi (42) penjual kue gandos.

Di sela aktivitasnya dan sambil menanti calon pembeli, pria yang akrab disapa Heru itu sudi berbagi kisah hidupnya. Dia menuturkan, mulai merintis usaha jualan kue gandos sejak setahun yang lalu. Menurutnya, sebelum jualan kue gandos ia pernah mengalami masa sulit jadi guru honorer.

Kue gandos buatan Heru Wahyudi. Foto: Rabu Sipan

Baca juga : Kisah Andi, Perajin Pisau Andal yang Tak Sempat Menamatkan Sekolah Dasar

-Advertisement-

“Saya 10 tahun jadi guru honorer. Maaf ya Mas, selama jadi guru honorer, kehidupan kami susah. Gaji tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar Heru kepada betanews.id, Jumat (14/8/2020).

Pria warga Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kudus itu mengatakan, selama jadi guru honorer, gajinya hanya cukup untuk kebutuhan makan dan beli susu untuk anaknya. Dan biasanya sudah habis dalam waktu sepekan. Selain tidak cukup, juga ada masalah di tempat kerjanya, sehingga ia memutuskan untuk keluar.

Usai resign, lanjutnya, ia bekerja ikut orang jualan kelapa. Menurutnya, kerjaannya itu dijalaninya selama setahun. Sembari bekerja, ia mengaku juga mempelajari secara detail tentang kelapa. Setelah faham tentang bagus dan buruknya kelapa, ia pun nekat jualan kelapa sendiri.

Selama jualan kelapa, tambahnya, ia punya pelanggan penjual kue gandos. Penjual itu bercerita sejak beli kelapa darinya, kue gandos milik pelanggannya itu semakin laris dan penjualannya makin meningkat.

“Mendengar cerita pelangganku, saya pun tertarik dan minta diajarin membuat kue gandos. Gayung bersambut, ternyata pelanggan saya menyetujuinya,” ungkapnya.

Pria yang sudah dikaruniai tiga anak itu mengatakan, setelah bisa membuat adonan kue gandos, ia pun mulai berjualan di tepi jalan menggunakan gerobak kecil. Awal – awal jualan hanya membuat adonan dua kilogram. Menurutnya, adonan dua kilogram yang dibawanya itu habis hanya tiga jam saja.

“Setelah tahu larisnya, saya pun nekat menggadaikan motor untuk tambah modal. Sebab setiap hari penjualan kue gandos saya selalu meningkat,” ungkapnya.

Baca juga : Kisah Heru, ‘Curi Ilmu’ dari Pamannya Hingga Mahir Ukir Wajah 3D

Dia mengatakan, saat ini ia bisa menghabiskan 10 kilogram adonan kue gandos sehari. Sebelum ada pandemi, tuturnya, ia bisa menjual lebih banyak, sekitar 15 kilogram sehari saat akhir pekan, dan di hari biasa 12 kilogram sehari.

“Harga kue gandos saya jual Rp 500 per biji. Dari jual kue gandos itu, sehari saya bisa meraup omzet Rp 1 juta,” tutupnya.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
144,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER