31 C
Kudus
Senin, Januari 20, 2025

Akibat Covid-19, Dhita Sempat Enggan Balik ke Pondok

BETANEWS.ID, KUDUS – Dhita Oktia Safitri (12) terlihat ikut berbaris di Aula Pondok Pesantren NU Assalam Putri, Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus. Bersama 75 santriwati lainnya, mereka bergantian dicek kesehatannya. Skrining kesehatan dilakukan oleh petugas UPT Puskesmas Kecamatan Jati.

Dhita yang mengenakan sarung warna hitam dengan corak bunga, terlihat mengikuti seluruh tahapan proses skrining. Dari mulai tes pengecekan suhu tubuh, anamnesis gejala atau keluhan dan pemeriksaan tekanan darah.

Santriwati Pondok Assalam Kudus ikuti skrining. Foto: Imam Arwindra

Dia pun mengaku tidak memiliki gejala batuk, pilek dan gatal-gatal seperti teman-temannya.

-Advertisement-

Baca juga : Santri Pondok Assalam Mulai Berdatangan, Petugas Puskesmas Lakukan Skrining

“Saya dari rumah sudah sehat. Kesininya (pondok) diantar keluarga,” tuturnya saat ditemui selepas skrining kesehatan, Kamis (9/7/2020).

Menurutnya, dirinya merasa nyaman saat berada di rumah. Dhita juga mengaku enggan kembali ke pondok karena khawatir dengan virus Corona.

“Saya itu di rumah mulai bulan Maret. Jadi sekitar tiga bulan liburnya,” tutur santriwati yang berasal dari Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Dikatakan Dhita, selama di rumah dirinya bisa banyak menonton acara televisi. Namun saat di pondok, kesukaannya tersebut tidak bisa dilakukan.

“Ya sebenarnya ingin di rumah. Tapi disuruh balik sekolah,” tuturnya yang masih duduk kelas VIII MTs NU Assalam.

Namun alasan lainnya yakni karena Covid-19. Menurut Dhita, berada di rumah akan merasa lebih aman ketimbang di pondok.

“Saya sudah tahu protokol kesehatan. Seperti selalu pakai masker, sering mencuci tangan, terus menjaga kesehatan,” jelasnya yang sudah mondok sekitar dua tahun.

Sementara itu, Pembimbing Pondok Pesantren NU Assalam Putri, Nihlatul Maula menuturkan, pihaknya telah menetapkan protokol kesehatan di pondoknya. Selain di pondok putri, protokol kesehatan juga diterapkan di pondok putra.

“Kami sudah sediakan tempat cuci tangan, sebelum masuk juga harus di thermo gun dan mengenakan masker,” tuturnya.

Menurutnya, kedatangan santri yang dilakukannya sejak tanggal 8 Juli 2020 sudah hampir keseluruhan datang. Pihaknya, membuat jadwal tiga tahap untuk kedatangan santri.

Tahap pertama yakni tanggal 8 Juli, tahap kedua 9 Juli dan terakhir yakni 11 Juli 2020. “Untuk jumlah santri putri sebanyak 440 orang dan putra 320 orang. Kalau yang datang putri 95 persen dan putra sekitar 80 persen,” jelasnya.

Baca juga : Puluhan Pesantren di Kajen Pati Bentuk Satgas Jogo Santri

Nihlatul menjelaskan, santri yang datang dari berbagai daerah tersebut harus membawa surat keterangan sehat dari daerah asalnya. Selain itu, juga ada surat pernyataan telah melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

“Jadi kami benar-benar antisipasi. Namun jika nantinya ditemukan ada gejala yang mengarah ke Covid-19, kami sudah menyiapkan tempat (isolasi mandiri) di belakang masjid,” tuturnya.

Editor : Kholistiono

Imam Arwindra
Imam Arwindrahttps://betanews.id
Jurnalis Beta Media yang sejak awal ikut terlibat dalam pembentukan Seputarkudus.com, cikal bakal Betanews.id.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER