BETANEWS.ID, PATI – Menjelang pengaktifan kembali pondok pesantren, puluhan pesantren di daerah Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati dan sekitarnya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Jogo Santri. Untuk memaksimalkan peran mereka, Satgas Jogo Santri diberikan pelatihan yang berlangsung sehari di Aula Gedung Banat Perguruan Islam Mathali’ul Falah Desa Kajen.
Secara khusus, 50 santri perwakilan pesantren putra dan 60 santri perwakilan pesantren putri yang menjadi Satgas Jogo Santri dibekali protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di pesantren oleh tim Puskesmas Margoyoso I dan Rumah Sakit Islam (RSI) Pati.
Baca juga : Hartopo Berangkatkan 26 Santri Balik ke Pondok, Pastikan Bebas Covid-19
“Tidak sekadar membentuk, mereka juga kami berikan bekal tentang protokol pencegahan persebaran Covid-19. Sekaligus penanganan jika terdapat santri yang sakit. Pembekalan itu kami mantapkan melalui workshop,” ujar Ketua Satgas Jogo Santri Forum Komunikasi Pengasuh Pesantren se-Kajen dan Sekitarnya (FKPPK) Itqonul Hakim di sela Workshop Satgas Jogo Santri Cegah Covid-19, Sabtu (27/6/2020).
Itqon menjelaskan, Satgas Jogo Santri di semua pesantren memiliki garis koordinasi dengan Satgas Jogo Santri FKPPK. Mereka bakal bertugas menyiapkan dan menerapkan protokol kesehatan dan penanganan santri yang bermasalah dengan kesehatan.
“Kami tidak boleh gegabah dalam menyiapkan protokol pencegahan Covid-19 dan penanganan santri di pesantren. Semua personel perlu optimal perannya dan Satgas selalu menjalin komunikasi dengan fasilitas kesehatan terdekat dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Semua itu untuk menciptakan kondusifitas belajar mengajar di seluruh pesantren Kajen dan sekitarnya,” katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, semua pesantren memahami persebaran Covid-19 perlu dicegah. Mereka pun kini terus berihtiar melengkapi sarana dan prasarana serta kelengkapan untuk memenuhi protokol kesehatan.
Baca juga : Pesantren di Kudus Usulkan Pengadaan Alkes Senilai Rp 3,36 Miliar
“Pesantren masih terus berupaya memenuhi protokol itu. Rata-rata pesantren telah memenuhi 70 persen, tetapi ada pula yang sudah 100 persen. Satgas FKPPK akan terus mendampingi agar sarpras untuk pencegahan Covid-19 dapat mencapai 100 persen sebelum mengaktifkan kembali belajar mengajar,” tandasnya.
Ketua FKPPK Kiai M Mujiburrohman Ma’mun menyatakan, semua pesantren di Kajen dan sekitarnya telah berkomitmen dan berupaya konsisten menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19. Pihaknya juga secara khusus menugaskan Satgas Jogo Santri untuk berkoordinasi dengan satgas di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten. Kiai yang akrab disapa Gus Mujib ini memastikan, saat ini belum ada pesantren yang aktif. Pesantren masih melengkapi pemenuhan protokol kesehatan.
Editor : Kholistiono