BETANEWS.ID, KUDUS – 114 pondok pesantren di Kudus mengajukan pengadaan alat kesehatan (Alkes) untuk persiapan menghadapi new normal atau kenormalan baru di lingkungan pondok pesantren. Hal itu dilakukan guna menindaklanjuti hasil kesepakatan antara Komisi D DPRD Kudus bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kudus (BPPKAD), Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kudus, Kementrian Agama (Kemenag) Kudus dan perwakilan dari pesantren.
Ketua Komisi D DPRD Kudus Mukhasiron menuturkan, hasil dari beberapa kali rapat yang dilakukan, di antaranya merekomendasikan pondok pesantren untuk membuat Rencana Kegiatan Belanja (RKB). RKB tersebut berisi tentang usulan alat kesehatan yang digunakan pesantren dalam menghadapi new normal.
Baca juga : Dewan Minta Pondok Pesantren Buat RKB Alat Kesehatan
“RKB-nya sudah ada. Total keseluruhan dari 114 pesantren yakni Rp 3,36 miliar,” tuturnya selepas rapat dengan BPPKAD, DKK, Kesra, Dinsos, Kemenag dan perwakilan pondok pesantren, Senin (22/6/2020) di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kudus.
Mukhasiron menjelaskan, RKB senilai Rp 3,36 miliar tersebut, nantinya masih harus diverifikasi dan direview oleh kesra dan inspektorat. Hal tersebut dilakukan guna melihat apakah usulan dari pesantren sesuai dengan kebutuhan atau tidak.
“Setelah semua selesai, nanti diajukan ke bupati untuk mendapatkan SK mengenai bantuan hibah sarana kesehatan kepada pesantren,” jelasnya.
Menurutnya, bantuan hibah yang diberikan bukan berupa uang, melainkan barang. Itu dilakukan supaya bisa mempermudah pondok pesantren dalam mendapatkan alkes.
“Jadi nanti kalau uang, masih harus beli barangnya di mana. Jadi, bantuan datang bisa langsung digunakan,” tuturnya.
Sementara itu, Staf Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kemenag Kudus, Abdul Qodir mengungkapkan, pihaknya sudah menerima usulan kebutuhan alkes dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) dan PD Muhammadiyah untuk persiapan new normal.
Menurutnya, dari total 114 pesantren, nominal uang yang digunakan untuk membeli alkes yakni sejumlah Rp 3,36 miliar. “Di Kudus itu jumlah pesantren ada 114 buah, jumlah santrinya 21.213 orang, ustadznya 2.205 orang dan pengasuhnya 286 orang,” tuturnya.
Baca juga : DPRD Desak Pemkab Kudus Siapkan Skema New Normal di Pesantren
Menurutnya, alkes yang diajukan di antaranya thermal gun, wastafel portable, masker, alat semprot disinfektan, face shield, alat kebersihan dan baju hazmat. “Ini contohnya untuk masker yang diajukan sejumlah 118.520 buah,” jelasnya.
Qodir memberitahukan, nantinya secara teknis pengadaan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kesra, DKK dan RMI. Menurutnya, rapat lanjutan mengenai teknis akan dilakukan di hari Rabu (24/6/2020).
“Kita akan fokus pengadaan di pondok pesantren dulu. Setelah selesai baru ke TPQ dan madin (Madrasah Diniyah),” tuturnya.
Editor : Kholistiono