BETANEWS.ID, KUDUS – Tumpukan stop map berisi kertas tampak dibuka oleh seorang pria mengenakan seragam putih di ruang Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus. Pria itu tak lain adalah Indriyatmoko (53), Kepala Bidang (Kabid) Peternakan. Di sela-sela kesibukannya, dia sudi berbagi penjelasan kepada betanews.id tentang kesiapan menyambut Idul Adha 1441 Hijriah.
Menurutnya, saat ini ketersediaan hewan untuk kurban di Kudus masih aman. Pihaknya terus melakukan pemantauan di sejumlah titik pasar hewan di Kudus. Selain itu juga pengecekan ketersediaan di tempat pedagang maupun peternak.
“Sejauh ini untuk ketersediaan hewan kurban masih aman, kami juga melakukan pemantauan lapangan sejak bulan Maret 2020. Pada bulan ini kami lebih meningkatkan pengecekan di lapangan demi memastikan stok hewan kurban di Kudus masih aman,” ungkap Kepala Bidang Peternakan itu, Kamis (25/6/2020).
Pria yang akrab disapa Moko itu juga menyampaikan, setiap menjelang Idul Adha, pihaknya akan lebih sering terjun ke lapangan. Biasanya dilakukan satu bulan sebelumnya. Sehingga dapat meminimalkan praktik-praktik curang dari pedagang yang menjual hewan tak layak untuk kurban.
Baca juga : Hartopo Ancam Tutup Lagi Pasar Kliwon Jika Protokol Kesehatan Diabaikan
“Jadi kami juga turun memberi pembinaan kepada para pedagang. Untuk memeriksa hewan yang hendak dijual, mulai usia hewan dan persyaratan kelayakan jika dibuat kurban. Sasaran yang kami bina mulai pengepul hewan, pedagang dan pasar hewan,” jelasnya.
Pasar hewan yang didatangi yaitu, pasar hewan yang ada di hari-hari tertentu. Hal itu sudah dimulai sejak awal Juni 2020. Dia juga menambahkan, saat ini pihaknya belum mengeluarkan surat sehat. Surat sehat biasanya dikeluarkan menjelang hari H.
“Pasar yang kami pantau seperti pasar Pon di daerah Jurang, Kecamatan Gebog dan Pasar Dawe. Pasar-pasar itu hanya buka hari-hari tertentu. Sedangkan surat sehat biasanya kami keluarkan H -3, jadi ini belum kami keluarkan surat sehat,” tambahnya.
Obat cacing yang diberikan kepada peternak secara rutin tiga bulan sekali juga sudah dihentikan. Tiga bulan menjelang Idul Adha sudah dihentikan, agar dagingnya tidak menjadi kuning. Termasuk pemberian vitamin juga dihentikan.
Editor : Kholistiono