31 C
Kudus
Jumat, Februari 14, 2025

Kisah Mas’ud, Tukang Pijat yang Sukses Jadi Kades Ploso

BETANEWS.ID, KUDUS – Balai Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, siang itu tampak ramai. Beberapa orang terlihat berbincang-bincang di kursi-kursi yang ditempatkan di tengah bangunan yang cukup luas tersebut. Salah seorang di antaranya adalah Mas’ud, kepala desa yang baru terpilih lima bulan lalu.

Lelaki berbatik biru itu kemudian bergeser melayani salah seorang pemuda. Bapak dari tiga anak tersebut juga terlihat cukup ramah saat melayani warga yang datang ke balai desa. Dalam waktu senggangnya, ia bercerita awal mula tergerak untuk mencalonkan diri jadi kepala desa.

“Kalau pekerjaan sebelumnya, saya guru di salah satu SMK di Kudus. Sudah sekitar 15 tahun. Guru olahraga. Selain itu juga pelatih Karate. Dan satu lagi, membuka praktik pijat,” papar Mas’ud, Rabu (20/5/2020).

-Advertisement-
Kepala Desa Ploso Mas’ud saat melayani warganya yang datang ke Balai Desa, Rabu (20/5/2020). Foto: Titis Widjayanti.

Sederet pengalaman tersebut membawa Mas’ud menjadi salah satu tukang pijat yang piawai. Dalam praktiknya, ia sudah menangani berbagai cidera yang dialami pasien, mulai dari cedera angkle, otot, dan saraf. Jasa pijat sendiri sudah dibukanya sejak sekitar 8 tahun yang lalu.

“Awalnya karena memang sejak kuliah mengambil jurusan Ilmu Keolahragaan. Terus jadi pelatih karate juga dan sering menemui orang yang cedera. Akhirnya berani buka praktik sendiri di rumah. Jadi pasien bisa langsung datang, kecuali orangnya sampai tidak bisa jalan. Nanti saya yang ke sana,” ungkap dia.

Baca juga: Rindy dan Rizka Mulai Jual Hijab Pintu ke Pintu Hingga Tembus Pasar Mancanegara

Karena ada dorongan keluarga, teman dan masyarakat sekitar, Mas’ud kemudian tergerak untuk mencalonkan diri menjadi kepala desa. Itu selaras dengan keinginannya untuk memajukan desa kelahiran.

“Saya sendiri juga punya keinginan untuk memajukan Desa Ploso ini. Selain itu, ya, karena merasa tertantang, bagaimana terjun langsung menangani beraneka ragam persoalan di sekitar,” kata dia.

Pengalaman menjadi kepala desa baru-baru ini memang cukup menantang, lantaran bisa belajar menghadapi pribadi warga yang beragam. Mas’ud juga berharap, selalu bisa terjun langsung ke lapangan selama menjadi kades.

“Untuk membenahi Desa Ploso berdasarkan keluhan dan aspirasi warga desa,” terangnya.

Baca juga: Kisah Mbah Jaimah, Hidup Sebatang Kara Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

Saat ini, Mas’ud sudah menggerakkan beberapa program. Di antaranya penataan makam Ploso, sosialisasi penertiban limbah tahu bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH), serta penertiban miras dan limbah. Tak hanya itu, rencananya juga ada pembuatan wisata air di sekitar Jembatan Tambaklulang Ploso, tapi tertunda karena Covid-19.

“Seperti limbah tahu, di sini banyak usaha itu dan secara limbah memang menumpuk. Akhirnya kami berniat untuk mengolah limbah tahu itu menjadi biogas. Jadi air yang keluar juga nggak keruh,” tutupnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER