31 C
Kudus
Selasa, Januari 21, 2025

Rindy dan Rizka Mulai Jual Hijab Pintu ke Pintu Hingga Tembus Pasar Mancanegara

BETANEWS.ID, KUDUS – Para wanita berhijab tampak hilir mudik di sebuah toko Rumah Jilbab yang berada di Perempatan Jember, Kabupaten Kudus, sore itu. Di dalam toko, tiga orang perempuan terlihat sibuk melayani pembeli yang datang. Ada yang mendampingi pembeli dalam memilih jilbab, ada juga yang menunggu di tempat kasir untuk menunggu proses pembayaran.

Toko yang dirintis sejak tujuh tahun lalu itu dimiliki oleh dua orang bersaudara asal Kabupaten Demak. Mereka adalah Rindy Jihan (30) dan Rizka Aprillia (27) yang sukses mengembangkan bisnis hijab hingga bisa menembus pasar mancanegara.

Calon pembeli sedang mencoba kerudung di Toko Rumah Jilbab Rabu (6/5/2020). Foto: Titis Widjayanti.

Rindy menjelaskan, kesuksesannya dalam berbisnis ini berawal dari keinginan mereka berdua untuk tidak merepotkan keluarganya. Apalagi sejak ayahnya meninggal saat kecil, keinginan untuk mendapatkan penghasilan sendiri terpatri kuat dalam diri.

-Advertisement-

“Latar belakangnya, karena dari kecil kami sudah ditinggal bapak. Beliau meninggal dan ibu kami menjadi single parrent. Meskipun dari keluarga bapak sanggup memberikan materi kepada saya dan adik, tapi saya pribadi tidak mau bergantung pada orang. Dari sana saya berusaha apa saja supaya bisa menghasilkan uang sendiri. Mulai jadi guru les privat sampai nyambi jualan jilbab. Alhamdulilah, usaha kami itu membuahkan hasil,” papar Rindy, Rabu (6/5/2020).

Baca juga: Hijab Masker Produksi Rumah Jilbab Laku Keras di Pasaran

Dijelaskan Rindy, awal mula jualan hijab adalah saat ia kuliah di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Waktu itu, ia nyambi jualan kerudung kepada teman-teman sendiri. Hal yang sama juga dilakukan oleh adiknya, Rizka, yang jualan jilbab saat kuliah di Universitas Ngudi Waluyo Semarang.

“Dulu sewaktu kuliah, kira-kira sejak uisa 19 tahun saya sudah mulai menjual kerudung dari pintu kost satu ke pintu kost lain. Menawarkan kerudung kepada teman-teman sendiri. Begitupun adik saya sewaktu kuliah,” ungkap wanita asal Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak itu.

Usaha jualan jilbab masih mereka teruskan sampai lulus kuliah, saat keduanya sama-sama bekerja di bank. Melihat usaha jilbabnya makin berkembang, Rindy kemudian memutuskan keluar dari pekerjaan agar bisa fokus mengelola bisnis bersama suaminya. Belakangan, suaminya juga akhirnya keluar dari Rumah Sakit Keluarga Sehat (KSH) Pati.

“Dari kerja di bank itu, uangnya saya kumpulkan untuk modal menyewa toko. Sampai akhirnya punya anak dan merasa harus fokus untuk anak juga. Jadi ya, sekalian fokus mengurus bisnis jilbab bersama suami. Kalau adik saya sekarang masih sambil kerja di Bank Mandiri Kudus,” kata dia.

Baca juga: Tampil Beda dengan Gamis Eksklusif Produksi Aneka Griya Muslim

Meski sudah cukup besar, Rindy belum tertarik untuk membuka cabang. Dirinya memilih fokus berjualan di toko online dan menggarap pasar mancanegara. Sampai saat ini, tokonya sudah punya pelanggan-pelanggan tetap dari Jawa Tengah, Jawa Timur hingga luar negeri seperti Hong Kong dan Malaysia.

“Siang ini kami akan kirim dua karung jilbab ke Hong Kong. Setiap minggu pasti ada permintaan dari sana. Jumlahnya per minggu rata-rata 30 sampai 50 pack. Ya sekitar 300 sampai 500 jilbab. Akhir-akhir ini permintaan justru naik sampai sekitar 100 sampai 500 pack, atau 1.000 sampai 1.500 kerudung,” tutupnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER