31 C
Kudus
Sabtu, April 26, 2025

Pabrik dan Rumah Makan Banyak Tutup, Peternak Ayam Rugi Puluhan Juta

BETANEWS.ID, KUDUS – Udara sejuk terasa saat masuk di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Di sebelah timur desa tersebut tampak berjajar kandang ayam pedaging. Di dalam salah satu kandang itu terlihat pria mengenakan kaus kuning sedang memberi makan ribuan ayam peliharaan. Pria tersebut yakni Nurul Khamdani (27) peternak ayam pedaging.


Seusai memberi makan ayam, pria yang akrab disapa Nurul itu sudi berbagi kisah tentang usahanya tersebut. Dia mengatakan, mulai usaha ternak ayam pada tahun 2010. Tapi nasib ternak ayamnya saat pandemi corona ini sangat bikin pusing kepalanya.

Nurul Khamdani sedang memberi pakan ayam ternaknya. Foto : Rabu Sipan

“Jangan dikira senyum ini tidak pusing. Sebenarnya sangat pusing kepala saya. Harga ayam rusak sejak ada corona. Harga daging ayam turun drastis,” ujar Nurul kepada betanews.id.

-Advertisement-

Baca juga : Omzet Barbershop Anjlok Hingga 50 Persen

Sambil menatap nanar ribuan ayam di kandang, dia mengatakan, harga daging ayam hidup di kandang saat ini yakni kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram. Padahal sebelum ada pandemi Covid-19 harga daging ayam berada di angka Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu per kilogram.

Anjloknya harga ayam pedaging saat pandemi itu tuturnya, dikarenakan sepi peminat. Selain itu, pabrik – pabrik pengolahan daging ayam juga banyak yang tutup. Serta banyak wilayah yang membatasi gerak di ruang publik.

“Karena sepi peminat, stok ayam jadi berlimpah. Panen ayam tidak bisa dikirim ke pabrik. Pasar juga sepi permintaan. Warung dan rumah makan banyak yang tutup, serta sudah jarang ada orang hajatan,” ungkap pria berjambang tersebut.

Pria yang tergabung dalam paguyuban peternak ayam di desanya yang bernama Wonolangu itu menuturkan, memelihara ayam pedaging sekitar 8 ribu ekor. Dengan harga yang turun bebas itu, Nurul mengaku merugi sekitar Rp 32 juta dalam satu musim panen.

Baca juga : Faruq Kini Harus Door to Door Tawarkan Jasa Angkut Barang

Pria yang dikaruniai satu anak itu berharap, kerugian yang ditanggungnya itu akan ada keringanan dari perusahaan kemitraan yang diikutinya. Atau mungkin malah kerugian peternak itu bisa ditanggung semua oleh perusahaan.

“Semoga saja corona cepat hilang dari Nusantara, sehingga dunia peternakan stabil lagi. Serta semoga saja kerugian nanti juga ditanggung sama perusahaan,” harap Nurul.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER