31 C
Kudus
Senin, April 28, 2025

Omzet Barbershop Anjlok Hingga 50 Persen

BETANEWS.ID, KUDUS – Jalanan di sekitar bangunan ruko bercat abu-abu tua dipadu hijau masih tampak ramai siang itu. Tampak ada seorang pria di dalam bangunan tersebut duduk di sebuah kursi sedang dicukur. Tempat ini adalah Legend’s Barbershop, yang berlokasi di Jl Jenderal Sudirman No 37 B, Desa Barongan, Kecamatan Kota, Kudus. Pangkas rambut yang biasanya ini ramai oleh pelangga, kini tampak cukup sepi dibandingkan sebelum adanya wabah corona.

Unggul Yanuardi (30), yang dimanahi sebagai Assistant Manajer Legend’s Barbershop di seluruh cabang bercerita mengenai bisnis yang dimiliki oleh sahabatnya itu, sekarang juga ikut terdampak adanya wabah corona.

Baca juga : Ada Sentuhan Cinta, Tanaman Hias Milik Giat Diburu Pembeli

-Advertisement-

Ia mengatakan, biasanya menjelang Lebaran merupakan musim paling banyak bisnis jasa potong rambut tersebut dibutuhkan. Akan tetapi, untuk tahun ini ia mengira akan sedikit berbeda. Hal itu, setelah melihat kondisi lapangan yang beberapa hari terakhir lebih sepi dari pada bulan-bulan menjelang Idul Fitri biasanya.

“Nah biasanya kalo barbershop gini, kayak Legend’s memang ada musim-musimnya. Maksudnya, ramai di waktu-waktu tertentu. Seperti musim masuk sekolah, sama menjelang Idul Fitri. Itu bisa ramai sekali permintaan potong rambut sama treatment yang disediakan. Tapi ini semenjak tanggal 16 Maret kemarin malah sepi dari biasanya. Bahkan dibanding hari-hari normal atau waktu musim hujan. Ya karena virus Covid-19 itu. Banyak orang yang lebih memilih di rumah sepertinya,” ungkap dia, Senin (23/3/2020).

Pernyataan Unggul itu memang terlihat dari kunjungan tak seberapa pelanggan yang siang itu mampir ke tempat potong rambut itu. Hanya ada satu-dua orang yang masuk dan memangkas rambut. Padahal, menurut keterangannya, di hari normal sebelumnya para pegawai atau kapster bisa melayani 25 pelanggan.

Baca juga : Rexsove, Brand Tas Lokal Berkualitas Buatan Loram Wetan

“Padahal hari-hari biasa, sebelum ada wabah virus itu setiap per jam 4 sore, pilot kita bisa megang 20-25 kepala. Ini baru 9-10 kepala. Itu ngaruh ke omzet tentunya. Biasanya rata-rata per bulan bisa sampai Rp 35 juta, sampai per tanggal 22 ini baru masuk Rp 18 jutaan,” pungkas dia.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER