SEPUTARKUDUS.COM, GLANTENGAN – Gambar berukuran 2,5 meter persegi memperlihatkan dua orang sedang mengaduk jenang di atas kuali ukuran besar. Lokasi gambar tersebut berada di sisi selatan ruangan Museum Jenang di gedung dua lantai Mubarok Sentra Bisnis dan Budaya, Jalan Sunan Muria, Kudus. Gambar proses pembuatan jenang dengan cara manual, menyatu dengan ornamen lainnya di tembok dengan ukuran panjang keseluruhan enam meter. Uniknya gambar tersebut dibuat dengan bahan tempurung kelapa bekas bahan baku pembuatan jenang.
Beberapa pengunjung tampak mengamati gambar tersebut. Di antara mereka juga ada yang berswafoto tepat di depan gambar berbahan tempurung kelapa. Zaenal Arifin (63) satu di antara pengunjung yang mengamati gambar proses pembuatan jenengan itu. Sesekali dia mencoba memegang gambar tersebut untuk mengobati rasa penasaran.
Baca juga: Ada Kudus di Dalam Museum Jenang Mubarok Sentra Bisnis dan Budaya
“Gambarnya bagus sekali. Batok (tempurung) kelapanya pun jadi halus,” tuturnya saat ditemui belum lama ini di Museum Jenang.
Selelah melihat gambar dan beberapa alat manual pembuatan jenang, dirinya baru mengetahui proses membuat jenang. Sebelumnya, dia tidak tahu sama sekali cara membuat jenang. Menurutnya, saat berada di Kudus Arifin pasti membeli oleh-oleh jenang. “Tadi memang niatnya ke sini (Museum Jenang). Tadi saat belanja di bawah (lantai satu) dengar kabar ada museum di atas (lantai dua),” jelasnya.
Menurutnya, adanya Museum Jenang yang masih baru di Kudus sangat bagus untuk generasi muda. Anak-anak muda dapat mengerti proses pembuatan jenang dari secara manual hingga menggunakan mesin modern. Serta dapat melihat beberapa bangunan bersejarah, budaya dan peradaban di Kudus melalu miniatur dan galeri foto. “Baru pertama kali saya ke sini. Tempatnya nyaman dan bagus,” tambahnya.
Sementara itu, Maysaroh (30) pengunjung museum yang datang bersama keluarganya menuturkan merasa nyaman dengan fasilitas yang disediakan di Museum Jenang. Menurutnya, selain bisa digunakan untuk liburan alternatif keluarga, Museum Jenang juga menjadi tempat bagi anak-anaknya untuk mengenal budaya di Kudus. “Lokasinya juga bagus untuk selfie (swafoto). Ada miniatur Menara Kudus, rumah adat Kudus, alat pembuatan jenang, diorama pasar dan masih banyak lagi,” ungkapnya.
Warga Jepara itu sengaja datang ke lokasi museum karena merasa penasaran. Selain itu, juga untuk mengajak anaknya yang sedang libur sekolah di SMP Al Islam Kudus. Menurut Maysaroh, anaknya yang masih SMP juga tinggal di pondok dekat SMP Al Islam Kudus. Karena sedang libur, akhirnya waktu tersebut digunakan keluarga tiga anak tersebut untuk berlibur di museum. “Tempat in bisa menjadi liburan alternative keluarga,” tuturnya.
Public Relation dan Guide Museum Jenang Ika Hapsari Enggarwati (24) mengungkapkan, sejak pertama kali di-launching tanggal 24 Mei 2017, sudah ada 200 lebih pengunjung yang datang. Selain mereka bisa berbelanja produk jenang Mubarok dan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berjumlah sekitar 25 lebih produk, pengunjung juga dapat menikmati fasilitas Museum Jenang di lantai dua.
Menurutnya, produk UMKM yang terdapat di Mubarok Sentra Bisnis dan Budaya tidak hanya berasal dari Kudus saja, melainkan ada dari Surabaya dan Karawang. “Pengunjung bisa berbelanja sambil berwisata,” tuturnya.
Pada gambar proses pembuatan jenang di sisi selatan museum diakuinya memang terbuat dari tempurung kelapa. Menurutnya, tempurung tersebut berasal dari limbah kelapa bahan baku pembuatan jenang. Gambar tersebut dibuat oleh Mbah Dahlan yang rumahnya masih di sekitar lokasi museum. “Untuk jumlah tempurung dan lama mengerjakannya saya kurang begitu jelas. Namun untuk gambar tersebut menggambarkan tentang proses pembuatan jenang dengan cara manual,” jelasnya.