31 C
Kudus
Selasa, Desember 3, 2024

Mbah Leman Terpaksa Tinggal di Kios Kecil Tempat Berjualan Bensin Karena Tak Punya Rumah

SEPUTARKUDUS.COM, DEMANGAN – Di atas trotoar Jalan Wahidin Sudirohusodo, Desa Demangan, Kecamatan Kota, Kudus, tepatnya sebelah barat jembatan Tegal Arum, terlihat kios mini berdinding seng. Menempel kios kecil tersebut sebuah kotak di yang di atasnya beberapa botol berisi bensin tertata rapi. Di samping kotak tersebut tampak seorang pria renta kurus masih memakai sarung duduk di kursi menunggu pembeli. Pria tersebut bernama Suleman (71), penjual bensin ecer setiap malam tidur di kios tersebut karena tidak punya rumah.

Mbah Leman Penjual Bensin
Mbah Leman Penjual Bensin. Foto: Rabu Sipan

Sambil menunggu pembeli, pria yang akrab disapa Mbah Leman itu sudi berbagi kisah hidupnya kepada Seputarkudus.com. Dia mengatakan, berjualan bensin ecer sudah lama, tepatnya saat harga bensin masih sekitar Rp 2500 seliter. Sedangkan mulai tinggal di kiosnya itu, dia mengaku sejak tiga setengah tahun yang lalu.

“Aku dulu sebenarnya punya rumah, namun karen kondisinya sudah rusak parah dan aku tidak punya uang untuk memperbaikinya, terpaksa aku tinggal di kios kecil tempat berjualan bensin ini. Di kios aku berlindung dari panas, hujan dan angin malam,” ujar Mbah Leman sambil memegangi atap kiosnya.

-Advertisement-

Warga Kelurahan Sunggingan itu mengungkapkan, berjualan bensin hasilnya tak seberapa. Saat ramai, dirinya mampu menjual 10 liter bensin sehari. Namun saat sepi, hanya mampu menjual enam liter saja, bahkan tak jarang bensin yang dia jual tak laku sama sekali. Padahal dia tidak pernah mengambil untung banyak dari setiap liter yang dia jual. Dia mengaku hanya mengambil keuntungan Rp 500 per liter.

“Saat ramai saja aku hanya mendapatkan keuntungan Rp 5 ribu sehari. Namun yang sering aku hanya mendapatkan keuntungan Rp 3 ribu sehari, karena seringnya aku hanya mampu menjual enam liter bensin. Tapi aku tetap bersukur, berarti di hari tersebut aku bisa makan, soalnya terkadang bensin yang aku jual, sehari tidak laku sama sekali,” ungkapnya

Dia mengungkapkan keuntungan Rp 3 ribu tersebut biasanya dia belikan nasi bungkus untuk makan di hari tersebut, untuk sekali makan. Tapi biasanya pemilik warung yang tak jauh dari tempatnya berjualan merasa kasihan dan memberinya nasi untuk bisa dia makan dua kali. Tapi saat bensinya tak ada yang laku, dia tak makan seharian.

“Hasil dari berjualan bensin tidaklah seberapa, jangankan untuk bangun rumah, bisa makan setiap hari dua kali saja aku sudah bersyukur. Aku berharap ada dermawan yang mau meminjami modal agar aku bisa berjualan lebih banyak bensin, rokok, serta minuman dalam kemasan,” harapnya

Di sela obrolan datang seorang pembeli bensin dengan sepeda motor bebeknya, terlihat Mbah Leman menghampiri pembeli dengan membawa sebotol bensin, sesuai pesanannya pembeli yang diketahui bernama Wawan (29). Pria yang mengaku akan berangkat kerja itu sering membeli bensin ecer Mbah Leman karena iba.

“Aku sering beli bensin di tempatnya mbah Leman, karena aku kasihan tapi juga salut dengan perjuangan hidupnya. Setiap membeli bensin dan ada kembalian, biasanya kembalian itu tidak aku minta, meski beliau terkadang enggan menerima, namun aku memaksanya. Menurutku kehidupan yang dijalani Mbah Leman lebih terhormat dari pada mengemis,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
148,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER