SEPUTARKUDUS.COM, GULANG – Di tepi Jalan Lingkar Selatan, Desa Gulang, kecamatan Mejobo, Kudus, terlihat seorang pria mengenakan topi sedang memancing bersama seorang anak. Seorang perempuan mengenakan jas hujan juga terlihat duduk di sampingnya. Sigit Dwi Purnomo (35), nama pria tersebut. Perempuan dan seorang anak yang bersamanya adalah anak dan istrinya, yang dia ajak memancing karena mendengar kabar ada kolam ikan jebol karena banjir.

Sigit, begitu dia akrab disapa, sudi berbagi cerita kepada Seputarkudus.com tentang kabar jebolnya kolam tersebut. Dia sudah tiga hari memancing bersama Riski, anak dan Supriyanti, istrinya, karena mendengar ada kolam ikan yang jebol dan banyak ikan pergi dari kolam mengikuti arus banjir.
“Saya mendengar ada kolam jebol, jadi saya ingin ikut memancing. Kebetulan anak saya yang terakhir juga suka memancing, jadi saya ajak sekalian dengan istri saya juga. Tapi hari ini dapat ikannya lebih sedikit jika dibanding kemarin. Mungkin karena ikannya sudah mulai berkurang,” ungkap pria tiga anak itu.
Supriyanti (36), istri Sigit yang turut serta memancing, menambahkan, biasanya mulai memancing pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Saat siang hari dia dan putranya pulang terlebih dahulu mengambilkan makanan untuk suaminya. Dia mengaku ikut memancing karena putra terakhirnya yang masih sekolah di taman kanak-kanak (TK) juga ikut memancing.
“Saya ikut saja karena anak saya yang terakhir memang suka memancing. Saat ini anak saya Riski baru berusia 6,5 tahun, jadi saya masih khawatir kalau tidak saya temani meski ada bapaknya. Tadi juga kehujanan dan kami tidak berteduh, jadi saya dan anak saya pulang dulu ganti baju sekalian mengambil makanan untuk suami saya,” jelas warga Desa Barongan, Kota Kudus itu.
Yanti, begitu dia akrab disapa, menjelaskan bahwa suaminya membawa sekitar 15 pancing. Suaminya menebar pancing di banyak tempat yang berbeda lebih banyak mendapat ikan. Ikan yang didapat di antaranya ikan lele, ikan gabus, ikan mujair, ikan nila.
“Ada beberapa jenis ikan kali juga. Mungkin ikan-ikan yang besar dari kolam yang jebol. Hasil dari memancing kami buat lauk di rumah untuk makan, tidak kami jual,” terangnya.