BETANEWS.ID, KUDUS – Stroke masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), setiap tahun terdapat 131 kematian dari setiap 100.000 penduduk akibat penyakit ini. Bahkan di Kabupaten Kudus, tren pasien stroke terus meningkat dan kini banyak menyerang usia muda.
Direktur Utama RS Mardi Rahayu, dr. Pujianto, mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan gejala stroke dan segera membawa pasien ke rumah sakit begitu tanda-tandanya muncul. Menurutnya, penyakit stroke sebenanrnya masih bisa disembuhkan.
Baca Juga: Setiap Tahun Kasus Stroke Terus Meningkat, Kini Disebut Merambah Serang Usia Muda
“Kemenkes punya program ‘Segera ke RS’. Jadi ketika seseorang menunjukkan gejala stroke, jangan diberi minum, jangan dikeplok-keploki, jangan dikompres. Segera bawa ke rumah sakit,” tegas Pujianto.
Sebab, hal itu penting karena penanganan stroke harus cepat dan tepat. Waktu emas dalam penanganan yaitu 4,5 jam sejak gejala pertama muncul, pasien masih bisa diselamatkan dan risiko kecacatan dapat ditekan.
“Penanganan stroke berbeda tergantung jenisnya, apakah karena sumbatan atau perdarahan. Kalau tidak tahu penyebabnya dan diberi tindakan sembarangan, justru bisa memperburuk kondisi pasien,” jelasnya.
Pujianto mengimbau, agar masyarakat mengenali gejala awal stroke yang dapat muncul secara tiba-tiba. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain, wajah mencong ke satu sisi, salah satu tangan atau kaki terasa lemah atau mati rasa, bicara pelo atau tidak jelas, pandangan kabur atau ganda, dan sakit kepala hebat tanpa sebab yang jelas.
Jika tanda-tanda itu muncul, masyarakat diminta tidak menunda waktu dan segera menghubungi rumah sakit terdekat. RS Mardi Rahayu sendiri menyediakan layanan stroke terintegrasi (PASTI) dengan fasilitas ambulans jemputan gratis serta jalur cepat (fast track) di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Kami punya unit pelayanan stroke lengkap dengan ruang intensif stroke. Penanganan dimulai dari fase akut (baru terkena) hingga fase stabil sampai pasien boleh pulang,” ujarnya.
Ia menambahkan, meningkatnya kasus stroke di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh pola hidup tidak sehat, seperti pola makan tinggi lemak, kurang aktivitas fisik, dan berat badan berlebih. Oleh karena itu, pencegahan yang paling efektif adalah menerapkan gaya hidup sehat sejak dini.
“Faktor-faktor penyebab stroke harus dieliminir. Hal yang murah tapi bermakna adalah menjaga pola makan, berat badan ideal, dan rutin berolahraga,” pesannya.
Baca Juga: Kudus Terbaik di Jateng, 98 Persen Penderita TBC Sembuh Berkat Tracing Aktif Tiap Hari
RS Mardi Rahayu, lanjut Pujianto, menjadikan layanan stroke sebagai salah satu prioritas pelayanan kesehatan masyarakat, mengingat data pasien rawat jalan dan rawat inap terus meningkat setiap tahun.
“Kami ingin masyarakat sadar bahwa stroke bisa menyerang siapa saja, baik muda maupun dewasa. Maka penting untuk tahu gejalanya dan segera bertindak cepat,” terangnya.
Editor: Haikal Rosyada

