BETANEWS.ID, KUDUS – Setiap hari pukul 05.00 pagi, sebuah mobil kecil berangkat dari Jepara menuju Kudus. Di dalamnya, penuh dengan sayuran segar dan aneka jajanan pasar. Mobil itu milik Karni (30), perempuan muda yang kini dikenal para pelanggan sebagai pedagang sayur telaten dengan dagangan yang selalu fresh.
Karni bukan pedagang sayur biasa. Ia menerapkan dua cara sekaligus. Pagi hari, ia berkeliling membawa mobil sayur dari Jepara hingga Kudus. Siang harinya, ia membuka toko tetap di Jalan Jetak, Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu.
Baca Juga: Cita-cita Fadloli Bangun Museum Mini yang Simpan Ribuan Koleksi Tentang Kretek
“Ini saya jaankan bersama suami dan satu karyawan,” ungkap ibu satu anak itu saat ditemui beberapa waktu lalu.
Karni menjelaskan, bahwa dulu ia hanyalah seorang penjahit rumahan. Karena melihat peluang lain yang lebih menguntungkan, ia akhirnya memutuskan banting setir. Karni membeli sayuran langsung dari pasar pagi, mulai dari wortel, kacang panjang, kecambah, daun bawang, hingga jajanan pasar untuk dijual kembali.
“Pelanggan saya kebanyakan ibu-ibu rumah tangga, tapi ada juga pekerja pabrik. Mereka suka karena sayurnya segar dan harganya terjangkau,” bebernya.
Bagi Karni, berjualan sayur bukan sekadar transaksi. Tapi ia menjadikannya sebagai ruang interaksi.
“Aku jual sayur sambil ngobrol, sambil tukar informasi masakan. Jadi dekat sama pembeli,” tuturnya sambil tersenyum.
Baca Juga: Sehari 3 Kali Pindah Tongkrongan, Jadi Ide Fifin Rintis Usaha Street Coffee
Kini, usaha sayur menjadi sumber utama penghasilan keluarganya. Meski hasilnya cukup, tapi tantangan pasti ada, terutama saat musim hujan.
“Tantangannya ya kalau musim hujan. Penjualan jadi menurun. Yang penting semangat. Rezeki itu tergantung usaha kita juga,” tambahnya.
Penulis: Fadila Noor, Mahasiswa PPL UIN Sunan Kudus
Editor: Haikal Rosyada
