31 C
Kudus
Jumat, November 7, 2025

Kelenteng Tjong Hok Bio Juwana Hidupkan Tradisi Lelang untuk Galang Dana

BETANEWS.ID, PATI – Kelenteng Tjong Hok Bio punya cara unik untuk mengumpulkan dana yaitu dengan cara lelang. Di Kabupaten Pati, tradisi turun menurun yang dilaksanakan setahun sekali ini hanya dilakukan di rumah ibadah yang berada di Desa Tluwah, Kecamatan Juwana itu.

Setiap tanggal 15 bulan 8 Imlek dalam penanggalan Tionghoa, puluhan umat dan simpatisan berkumpul di kelenteng untuk mengikuti lelang. Hasilnya untuk mengggelar beberapa acara termasuk perayaan Tahun Baru China.

Baca Juga: Pemkab Pati Minta Semua Dapur MBG Kantongi SLHS Sesuai Aturan

-Advertisement-

Barang-barang yang dilelang berupa buah dan kue yang dikemas seperti parsel atau gunungan kecil. Gunungan itu lantas ditata di tengah-tengah umat dan lalu ditawarkan kepada peserta hingga ditemui kata sepakat untuk harga finalnya.

Ketua Yayasan Kelenteng Tjong Hok Bio, Edy Siswanto menjelaskan, tradisi yang tahun ini digelar pada Senin (6/10/2025) malam, merupakan upaya nguri-uri budaya leluhur. Yakni, memperingati hari ulang tahun Dewa Bumi atau Hok Tek Cheng Sin.

“Tujuannya untuk meminta keselamatan. Karena Dewa Bumi yang memberi berkah kepada umat-umat manusianya,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).

Menurut Edy, tradisi ini berawal saat umat Tionghoa meminta keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang waktu itu sedang dalam masa pagebluk. Doa dilakukan oleh Raja Hok Tek Cheng Sin dengan cara bertapa. Di kemudian hari, raja ini kemudian diangkat menjadi Dewa Bumi.

“Waktu itu, Raja Hok Tek Cheng Sin (Dewa Bumi) bertapa meminta wangsit kepada Tuhan Yang Maha Kuasa supaya rakyatnya selamat semua. Hasilnya, rakyatnya selamat dan petani-petani bisa panen,” jelasnya.

Untuk lelang, pihaknya berhasil mengumpulkan dan Rp14,5 juta. Untuk harga lelang paling tinggi adalah Rp1 juta dan yang paling rendah Rp250 ribu. Dana tersebut biasanya untuk tambahan pertunjukan Wayang saat Perayaan Imlek di Kelenteng Hok Tik Bio Pati.

“Biasanya yang mahal itu yang di tengah-tengah milik tuan rumahnya. Tuan rumahnya, ya Hok Tek Cheng Sin. Isinya itu ada pisang raja dan kue berbahan ketan,” kata Edi.

Baca Juga: Temui Pendemo, Camat dan Kapolsek Tayu Komitmen untuk Tolak Premanisme

Salah satu peserta lelang, Deddy Gunawan, mengatakan, dirinya memang mengincar pisang raja yang dia dapatkan dengan harga tertinggi yaitu Rp1 juta. Menurut dia, pisang raja punya makna filosofis sebagai harapan yang mendapatkannya bisa menjadi pemimpin di masa datang.

“Pisang raja punya makna filosofis, yaitu pemenang lelang punya doa dan harapan bisa menjadi raja atau pemimpin di masa yang akan datang,” pungkasnya. 

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER