BETANEWS.ID, KUDUS – Kondisi bangunan SD Negeri Terangmas, Kecamatan Undaan sangat memprihatinkan. Atap ruang kelas 4 ambrol sebagian dan nyaris roboh. Hal itu sangat berbahaya dan berpotensi mengancam keselamatan siswa.
Untuk sementara waktu, kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa kelas 4 diungsikan ke ruang perpustakaan sekolah. Hal itu dilakukan agar proses KBM tetap berjalan dengan lancar.
Baca Juga: Telan Anggaran Rp1,36 M, DPRD Kudus Sidak Proyek Renovasi Puskesmas Rejosari
Guru SD Negeri Terangmas, Ahmad Syukri Endiawan menyampaikan, kerusakan terjadi sejak Juni 2025, ketika ada acara perpisahan sekolah. Sebab sebelumnya pihaknya tidak mengetahui secara pasti ada ruang yang sangat memprihatinkan.
“Karena plafon kelas juga terlihat masih bagus, tak tahunya atapnya ambrol dan kelihatan dari luar. Semenjak itu saat tahun ajaran baru siswa kelas empat kamu pindah ke ruang perpustakaan, untuk menghindari hal yang tak diinginkan,” katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (15/10/2025).
Ia menuturkan, pihak sekolah sudah mengajukan permohonan perbaikan sekolah ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus. Bahkan menurutnya sudah ada pihak yang mengaku konsultan datang melakukan pengukuran tempat.
“Kemarin sudah ada yang datang, katanya dari pihak konsultan untuk memperbaiki kelas. Informasinya bulan Oktober ini akan dilakukan perbaikan. Tapi saya tidak tahu secara pasti kapan pembangunan akan dilakukan,” terangnya.
Ia mengatakan, kerusakan atap tersebut diakibatkan karena rayap. Lantaran struktur atap memakai kayu yang mudah sekali dimakan oleh rayap.
Menurutnya, tahun 2024 kemarin ada tiga kelas yang baru direnovasi oleh pihak Disdikpora Kabupaten Kudus. Namun sayangnya, perbaikan kelas itu tidak sekalian dilakukan di ruang kelas lainnya.
“Tahun lalu kelas 1, 2, dan 3 atapnya sudah diperbaiki. Tapi untuk kelas 4, 5, dan 6 tidak sekalian diperbaiki, padahal kondisinya hampir sama. Katanya karena keterbatasan anggaran,” jelasnya.
Ia menyebut, bahwa ruang kelas 5 atapnya juga berpotensi ambrol walaupun saat ini masih terlihat bagus. Namun karena keterbatasan tempat, siswa kelas 5 terpaksa masih menempati ruang tersebut untuk kegiatan KBM seperti biasanya.
“Sebenarnya untuk siswa kelas 5 ini terpaksa menempati ruang ini, karena keterbatasan ruang kelas di sini. Semoga saja tidak terjadi hal negatif dan aman-aman saja,” ujarnya.
Dia berharap, agar ruang kelas secepatnya dapat diperbaiki. Supaya proses KBM siswa bisa berjalan lancar tanpa ada rasa was-was.
Baca Juga: Air PDAM Tak Keluar Lima Hari, Warga Undaan Kudus Cuci Baju Numpang ke Desa Lain
Salah satu siswa kelas 4, Muhammad Luthfi Asrori mengaku, tidak nyaman ketika belajar di perpustakaan. Ruang yang sempit dan panas membuatnya tak nyaman ketika KBM berjalan.
“Lebih nyaman di kelas lama, karena ruangannya luas. Semoga saja perbaikan dilakukan secepatnya agar bisa kembali normal,” imbuhnya.
Editor: Haikal Rosyada

