BETANEWS.ID, JEPARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara akan segera mengajukan pinjaman daerah senilai Rp86 miliar ke Bank Jateng. Rencananya pinjaman tersebut digunakan untuk memperbaiki 19 ruas jalan kabupaten di Jepara.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Jepara, Florentina Budi Kurniawati menjelaskan pinjaman daerah tersebut nantinya akan dilunasi selama empat tahun atau sebelum masa periode kepemimpinan Bupati Jepara berakhir.
Baca Juga: Pelaku Penembakan Guru Madrasah di Jepara Hanya Dituntut Dua Tahun, Korban Kecewa
“Kita nanti bayarnya sampai tahun 2029, sampai masa periode bapak bupati berakhir, karena syaratnya seperti itu dari BPD (Bank Jateng),” katanya pada Sabtu, (14/6/2025).
Adapun alasan dipilihnya Bank Jateng sebagai sumber pinjaman daerah, ia mengatakan karena besaran bunga yang ditawarkan Bank Jateng lebih memungkinkan untuk dibayar dibandingkan dengan lembaga keuangan yang lain.
“Dibandingkan lembaga keuangan lain, (Bank Jateng) bunganya yang paling signifikan. Sama rincian pengembaliannya masih bisa tercapai setiap tahun, karena kita kan harus mengatur manajemen kas,” ungkapnya.
Ia menyebutkan besaran bunga yang ditawarkan yaitu sebesar 5,5 persen per pengambilan. Bunga tersebut menurutnya juga dibebankan selama empat kali pembayaran cicilan hutang per tahun.
“Bunganya 5,5% per pengambilan atau per pencairan. Ketika kita cairkan saja bunganya baru berlaku, ketika belum dicairkan ya belum berlaku,” jelasnya.
Baca Juga: Lebih Cepat Satu Jam, Berikut Jadwal Pemulangan Jemaah Haji Jepara
Kemudian untuk kebutuhan pembayaran cicilan utang, ia mengatakan nantinya akan dilakukan efisiensi anggaran. Efisiensi tersebut menurutnya akan meniru pedomen efisiensi anggaran dari pemerintah pusat melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun 2025.
“Kita belajar dari efisiensi kemarin sesuai dengan Inpres (Instruksi Presiden) ternyata ada alokasi anggaran yang bisa kita efisienkan, nanti kita ambilkan dari situ. Jadi kita belajar dari efisiensi kemarin, itu nanti yang kita pakai untuk kelancaran manajemen kas,” jelasnya.
Editor: Haikal Rosyada