BETANEWS.ID, KUDUS – Wajah sumringah tergambar jelas dari raut muka Solikin, warga Desa Kesambi RT 3 RW 3, Kecamatan Mejobo, saat mengikuti kegiatan bimbingan manasik haji di Alun-alun Simpang 7 Kudus. Pria yang kini berusia 62 tahun tersebut mendapat panggilan untuk beribadah haji di tahun ini bersama sang istri, Solikatun (57).
Kesehariannya sebagai tukang pijat panggilan, tak mengurungkan niatnya untuk menunaikan Rukun Islam ke lima di Tanah Suci. Jerih payah atau hasil pijat, sedikit demi sedikit dikumpulkan selain untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Lantai 2 Pasar Bitingan Sepi Pengunjung, Bellinda Akan Berlakukan Sistem Shift
“Karena niatnya kepengen ibadah haji, mengumpulkan uang dari sedikit demi sedikit. Nabungnya ya kalau ada lebihan, setelah kebutuhan keluarga. Jadi gak tentu, kadang Rp20 ribu, Rp50 ribu,” bebernya saat ditemui usai mengikuti bimbingan praktik manasik, Rabu (7/5/2025).
Ia bersyukur dan sangat bahagia bisa mendapat porsi haji di tahun ini, setelah menunggu selama kurang lebih 13 tahun. Bapak tiga anak itu mendaftar haji pada September 2012, di mana selama 30 tahun silam, Solikin pertama kali menabung dengan niat yang tulus, yakni ingin naik haji.
“Bahagia sekali karena sudah menunggu selama 13 tahun (dari pendaftaran sampai dapat porsi haji). Semuanya (uang yang dibuat membayar pendaftaran maupun pelunasan haji) hasil dari pijat, nabung sejak tahun 1995,” ujarnya.
lebih lanjut Solikin menuturkan, bahwa setiap harinya dia selalu melayani jasa pijat bagi orang yang memerlukan. Tidak hanya di area Kabupaten Kudus saja, bahkan Solikin biasa dipanggil untuk memijat sampai luar daerah seperti Jepara, Demak, dan Pati.
“Kadang juga ada yang datang ke rumah, dari Jakarta ya ada, kemudian sekitar eks Karesidenan Pati juga ada,” jelas calon jemaah haji (calhaj) asal Kudus yang terbagung dalam kelompok terbang (kloter) 48 tersebut.
Dengan keahlian khususnya, yaitu melayani pijat orang sakit, banyak dari mereka yang sering berlangganan dan cocok dengan jasa pijat yang ia tekuni. Beberapa penyakit, sebagai contoh struk juga biasa ia tangani untuk membantu menyembuhkan atas ridho Allah.
“Untuk tarif, saya tidak mematok alias se-ikhlasnya saja. Kalau untuk nominal tidak bisa saya sebutkan,” tuturnya.
Baca Juga: Perombakan Pengurus KONI Kudus, Sulis: ‘Penyegaran Agar Lebih Sehat’
Saat ditanya terkait ketika ada jemaah yang membutuhkan jasa pijet di Baitullah, Solikin mengaku bisa melayani dan membantu dengan sepenuh hati. “Insyaallah, insyaallah, kan, membantu orang” jawabnya sambil tersenyum.
Sesuai jadwal keberangkatan, Solikin yang masuk kloter 48, akan berangkat pekan depan, Rabu (14/5/2025). Proses keberangkatan calhaj asal Kudus ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, akan dilepas oleh Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris di Pendapa Kabupaten.
Editor: Haikal Rosyada