31 C
Kudus
Rabu, Mei 21, 2025

Belasan Pasien DBD Meninggal, Komisi D DPRD Kudus Bakal Panggil Direktur RSI Sunan Kudus

BETANEWS.ID, KUDUS – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus bakal memanggil direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus. Pemanggilan tersebut berkaitan dengan meninggalnya 15 pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di rumah sakit swasta tersebut.

Ketua Komisi D DPRD Kudus, Mardijanto menyampaikan, bahwa dalam waktu dekat pihaknya memang akan mengundang direktur RSI Sunan Kudus.

Baca Juga: Pohon Tua di Makam Kiai Telingsing Tumbang, Dua Rumah Terdampak

-Advertisement-

“Karena ini berkaitan dengan nyawa seseorang. Kami ingin tahu penjelasan direktur RSI Sunan Kudus, bagaimana penanganan pasien DBD di rumah sakit swasta tersebut,” ujar Mardijanto kepada Betanews.id di ruang kerjanya belum lama ini.

Selain itu, Mardijanto juga menyoroti Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kesshatan yang ada. Menurutnya, fasilitas kesehatan harus punya SDM yang unggul, hal tersebut guna memininalisir hal-hal yang tak diinginkan dalam penanganan pasien.

“Di Kudus ini kan ada beberapa rumah sakit. Di rumah sakit lain kan, saya mendengar tidak ada seperti itu. Makanya kami akan panggil direktur RSI Sunan Kudus untuk klarifikasi terkait 15 pasien DBD yang meninggal dunia,” tandasnya.

Terkait maraknya DBD di Kota Kretek, Mardijanto mendorong kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus untuk melakukan tindakan representatif, agar jumlah kasusnya tak melonjak. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Serta menggalakan lagi 3M Plus. Yakni menguras penampungan air yang tak digunakan, menutup rapat-rapat penampungan air yang digunakan sehari-hari, serta mengubur atau memusnahkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng bekas, botol bekas, dan lain sebagainya.

Sedangkan langkah plusnya adalah menggunakan lotion anti nyamuk dan kelambu saat tidur. Menaburkan abate ke tempat penampungan air, dan lain sebagainya.

“Kita juga mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus melalui puskesmas-puskesmas dan bidan desa untuk selalu mengedukasi masyarakat tentang bahaya DBD, serta untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah dan masyarakat bisa bahu membahu melakukan kebersihan lingkungan secara rutin dan berkala,” imbaunya.

Diberitakan sebelumnya, RSI Sunan Kudus mencatat 221 kasus demam berdarah dengue (DBD) mulai Oktober 2024 hingga Maret 2025.

Baca Juga: Bupati Sam’ani : ā€˜Tidak Boleh Ada Perundungan di Sekolah’

Manajer Departemen Rawat Jalan RSI Sunan Kudus, Chusnul Mubarok menyampaikan, banyaknya kasus DBD dipengaruhi karena kondisi faktor cuaca, dan kebersihan lingkungan. Ratusan kasus tersebut diderita mulai anak-anak hingga dewasa.

ā€œAda 15 orang meninggal karena DBD di RSI selama enam bulan terakhir, mulai bulan Oktober 2024 hingga Maret 2025,ā€ bebernya, Selasa (15/4/2025).

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER