31 C
Kudus
Rabu, Mei 21, 2025

15 Karya Seniman Jateng dan DIY Terpajang di Folktarium Muria

BETANEWS.ID, KUDUS – 15 karya seni bertajuk Tapangeli: Muria, Santri, dan Kretek dipamerkan secara terbuka yang dinamai Folktarium Muria di Dukuh Piji Wetan, Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Belasan karya tersebut dibuat oleh seniman se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Pameran yang digelar Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) bakal berlangsung enam hari, mulai Senin-Sabtu (21-26/4/2025). Karya yang dipamerkan akan merupakan hasil residensi atau praktik dari belasan seniman yang telah menetap dan berbaur dengan warga Piji Wetan selama dua bulan terakhir.

Baca Juga: Diselenggarakan Pertama Kali di Kudus, FFAB 2025 Diikuti 157 Peserta dari Seluruh Indonesia

-Advertisement-

Koordinator KBPW, Muchamad Zaini mengatakan, pameran itu bakal menjadi gagasan jangka panjang untuk menghidupkan kembali narasi-narasi folklore yang ada di Kawasan Muria. Menurutnya, itu kali pertama yang diadakan di Kabupaten Kudus. 

“Pengennya kita bagaimana ruang-ruang yang tidak menjadi sesuatu bisa menjadi sesuatu. Kita ingin memberikan kepercayaan diri terhadap warga baik praktik yang bisa dikatagorikan sebagai seni. Selain itu itu tentu menjadi roh ekplorasi karya seni,” bebernya.

Menariknya, kata dia, seniman yang ikut serta dalam pameran residensi tersebut sudah pernah mengikuti pameran di berbagai negara. Kali ini seniman tersebut diajak untuk menyelami bagaimana kebudayaan di Muria masa lampau. 

Mereka juga akan dikenalkan bagaimana cerita sejarah, mitos, dongeng dan legenda yang berkembang menjadi narasi di Piji Wetan. Dari pengalaman tersebut, seniman memvisualisasikan karya dalam pameran itu.

“Mereka-mereka yang ikut pameran di sini sudah pernah ke luar negeri di Belanda, jepang, China. Kali ini mereka mencoba mengulik tentang pengetahuan gunung. Di mana orang-orang desa tidak keluar dari desanya dan mereka membangun desanya supaya tidak menjadi objek tapi dia menjadi subjek,” jelasnya.

Kepala Disbudpar Kabupaten Kudus, Mutrikah menambahkan, bahwa pameran tersebut merupakan pameran spektakuler yang pernah diselenggarakan di Kudus dengan bekerjasama para seniman se-Jawa Tengah dan DIY.

Baca Juga: Bangun Jejaring Antar-Komunitas, Penyair Pantura Gelar Tadarus Puisi di Balai Budaya Rejosari 

“Ini memacu semangat kita, bahwa karya seniman ini menjadi salah satu produk luar biasa yang menginspirasi masyarakat. Bahwa potensi kearifan lokal yang kita miliki ini bisa dikelola menjadi hasil karya,” tuturnya.

Terlebih, situs Menara Kudus yang dibuat Sunan Kudus menginspirasi banyak orang. Tak hanya generasi tempo dulu, tapi generasi sekarang juga masih tertarik dengan hasil karya situs atau bangunan menara tersebut.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER