31 C
Kudus
Senin, Maret 17, 2025

Pertama Kali Naik Combine Pemanen Padi, Begini Kata Wabup Kudus Bellinda 

BETANEWS.ID, KUDUS – Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton mendampingi Bupati Kudus dalam acara panen padi musim tanam (MT) 1 di Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, Kamis (6/3/2025). Pada momen tersebut, Bellinda ikut menaiki mesin combine pemanen padi.

Bellinda menyampaikan, naik combine ikut memanen padi di sawah merupakan pengalaman pertama baginya. Namun, ke depannya kemungkinan akan sering naik.

“Nantinya akan sering ngikut di panen-panen berikutnya di Kabupaten Kudus,” ujar Bellinda.

-Advertisement-

Baca juga: Agar Hasil Lebih Maksimal, Sam’ani Akan Modernisasi Dunia Pertanian di Kudus

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati termuda di Indonesia tersebut memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan), yakni untuk meningkatkan jumlah petani milenial di Kota Kretek.

“Saat ini memang sudah ada komunitas petani milenial di Kudus. Tetapi jumlahnya masih cukup sedikit, jadi bisa ditingkatkan,” bebernya.

Bellinda mengungkapkan, menurut informasi dari Dispertan jumlah petani milenial di Kabupaten Kudus jumlahnya hanya 25 orang. Hal itu tentu jadi PR bersama, agar para milenial di Kudus ini tertarik dan terjun di bidang pertanian.

“Kita akan upayakan agar para milenial di Kudus bersedia terjun di dunia pertanian. Targetnya dari yang 25 orang itu, nantinya bisa meningkat jadi 50 orang petani milenial pada akhir tahun,” sebut Bellinda. 

Dia menuturkan, petani di Kudus saat ini rata-rata berusia 50 tahun. Tentunya usia tersebut sudah cukup sepuh dan harusnya mulai ada regenerasi. Namun realitanya, sekarang banyak orang tua yang tak ingin anaknya jadi petani.

Baca juga: Mimpi Sam’ani Wujudkan Kudus jadi Singapuranya Indonesia

“Tentu itu jadi tugas kita agar anak muda mau jadi petani. Nanti kita akan diskusikan caranya,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, dari hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasi pada tahun 2023, terungkap bahwa generasi muda di Kabupaten Kudus ogah untuk terjun ke dunia pertanian. Rata-rata usia petani di Kota Kretek di atas 45 tahun.

BPS juga mengungkap alasan anak muda di Kudus enggan terjun di dunia pertanian, yaitu ribet dan untuk mendapatkan hasil harus nunggu hingga empat bulan.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
154,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER