31 C
Kudus
Kamis, Maret 20, 2025

Agar Hasil Lebih Maksimal, Sam’ani Akan Modernisasi Dunia Pertanian di Kudus

BETANEWS.ID, KUDUS – Swasembada pangan terutama beras akan terus digenjot di Kota Kretek. Untuk mewujudkan hal tersebut, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris akan mengupayakan pertanian yang modern, pertanian yang serba mesin agar bisa lebih maksimal. 

Sam’ani menyampaikan, penggunaan teknologi mesin untuk bidang pertanian ini agar hasilnya bisa maksimal dan sebagai jawaban tenaga buruh petani yang mulai jarang.

“Selama ini saya melihat tenaga buruh pertanian di Kudus didatangkan dari lain daerah. Oleh karena itu, kami ingin ada modernisasi. Kami akan upayakan mesin untuk pertanian di Kota Kretek,” ujar Sam’ani saat menghadiri panen raya di Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, Kamis (6/3/2025).

-Advertisement-

Baca juga: Bulog Turun Langsung Beli Gabah Petani Kudus, Dibayar Tunai Rp6.500 Sekilo

Sam’ani akan mengupayakan bantuan mesin rice transplanter untuk menanam padi. Kemudian pesawat tanpa awak atau drone untuk penyemprotan pestisida dan pemupukan.

“Serta mesin combine untuk memanen padi. Kita akan upayakan bantuan mesin tersebut kepada para petani, baik melalui gapoktan (gabungan kelompok tani) atau kelompok tani,” bebernya. 

Sam’ani mengatakan, bahwa saat ini Kudus sudah memasuki panen raya. Selain di Kecamatan Mejobo, panen juga terjadi di Kecamatan Undaan, Kaliwungu, dan Gebog.

“Semoga dengan adanya panen raya ini target swasembada pangan, surplus beras di Kudus bisa tercapai,” harapnya. 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetiyo, mengatakan, hari ini adalah hari pertama panen di Kecamatan Mejobo, dan di Desa Tenggeles ada 25 hektare.

Baca juga: Petani Kudus Semringah Presiden Prabowo Buat Kebijakan Gabah Dibeli Bulog

“Gabah hasil panen langsung diserap oleh Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram. Hingga 4 Maret 2025, total gabah kering panen di Kabupaten Kudus yang diserap Bulog ada 109,7 ton,” ujar Didik.

Dia mengatakan, di musim tanam (MT) 1 ini lahan di Kota Kretek yang ditanami padi seluas 11.798 hektare. Dengan hasil panen setiap hektarenya mampu menghasilkan kurang lebih 6.5 ton.

“Di tahun sebelumnya satu hektare itu bisa menghasilkan 7 ton gabah. Di tahun ini ada penurunan sedikit, karena hama dan banjir,” bebernya. 

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER