31 C
Kudus
Senin, Maret 24, 2025

Kisah Kesuksesan Ali Produksi Baju Adat Bali Beromzet Menggiurkan

BETANEWS.ID, KUDUS – Di sebuah rumah produksi di Desa Getassrabi RT 04 RW 03, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, suasana sibuk terlihat dengan beberapa orang tengah bekerja menjahit baju. Suara mesin jahit yang bising memenuhi ruang, sementara tumpukan kain tampak memenuhi lantai rumah berwarna abu-abu tersebut.

Ali Musta’in, pemilik konveksi baju yang kini memproduksi baju adat Bali, tengah sibuk di tengah proses produksinya. Ali sapaan akrabnya, menceritakan bahwa ia sudah lima tahun menjalani bisnis memproduksi baju yoko, yang merupakan pakaian adat khas Bali.

Kisah perjalanan Ali berawal dari pengalaman kerjanya di Bali. Ia pernah bekerja di sebuah toko di Bali dari 2009 hingga 2019, dan selama itu ia tertarik untuk membuka usaha sendiri di kampung halamannya.

-Advertisement-

Baca juga: Prihatin Masalah Sampah, Chamdawati Gerak Nyata Bikin Produk Daur Ulang

“Awalnya saya jualan baju adat Bali di Bali, sudah lama. Setelah itu, saya ingin bekerja di rumah dan mulai membuka konveksi,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.

Ali memutuskan untuk memproduksi baju adat Bali dengan berbagai model dan warna. Baju yang diproduksi di antaranya berwarna putih, milo, dan biru dengan desain lengan panjang dan pendek. Salah satu jenis baju yang diproduksi adalah baju yoko, berbahan dasar kain linen yang kini menjadi fokus utama bisnisnya.

Dalam produksi, Ali menjelaskan bahwa ia dapat memproduksi sekitar 150 hingga 300 baju per hari dengan dukungan 10 karyawan. Meski ada tantangan dalam mencari tenaga jahit, Ali mengaku tidak menghadapi kendala berarti dalam distribusi, karena semua baju yang selesai diproduksi langsung dikirim ke Bali.

Baca juga: Mulai Bisnis Sejak SMA, Hawa Kini Sukses di Usaha Ecoprint

“Kami ada sekitar 10 karyawan yang bekerja, tapi tidak semuanya di rumah produksi, ada juga yang mengerjakan di rumah masing-masing,” kata Ali.

Ali menjual baju yoko dengan harga yang terjangkau, yakni Rp55.000 untuk model berlengan pendek dan Rp60.000 untuk model berlengan panjang. Harga yang terjangkau ini, ditambah dengan kualitas produk yang baik, membuat baju yoko buatan Ali sangat diminati.

Kendati baru lima tahun beroperasi, konveksi baju yoko Ali telah mencapai kesuksesan yang luar biasa. Dengan omset mencapai Rp50 juta per bulan, Ali mampu mempertahankan kualitas dan kuantitas produksi.

Penulis: Arum Tri Handayani, Mahasiswa Magang PBSI UMK

Editor: Ahmad Rosyidi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER