31 C
Kudus
Kamis, April 24, 2025

Dari Jualan Keliling hingga Punya Toko, Pasangan Ini Sukses Bisnis Ikan Hias

BETANEWS.ID, KUDUS – Siang itu, di samping Masjid Baitul Ikhlas, Dukuh Gadon, Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, deretan akuarium berisi ikan hias berjejer rapi. Berbagai jenis ikan berenang lincah dalam wadah kaca yang terawat bersih.

Di antara akuarium-akuarium itu, seorang perempuan mengenakan baju merah muda tampak sibuk membersihkan akuarium dan memberi makan ikan. Wanita itu adalah Siti Mudah (38), istri dari pemilik Warung Ikan Hias Gadon.

Siti begitu ia karab disiapa, bercerita bahwa usaha tersebut ia rintis bersama suaminya sejak 2009. Awalnya, suaminya bekerja sebagai tukang bangunan, sementara Siti sendiri berdagang di warung. Namun, suaminya ingin memiliki usaha sendiri, hingga akhirnya mencoba berjualan ikan hias secara keliling.

-Advertisement-

Baca juga: Toko Tanaman Hias di Wergu Wetan Langganan dari Generasi ke Generasi

“Dulu suami saya iseng-iseng jualan ikan hias keliling. Alhamdulillah berkembang, lalu kami coba buka toko ikan hias di rumah,” katanya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Sejak saat itu, usaha mereka terus berkembang. Kini, Toko Ikan Hias Gadon menyediakan berbagai jenis ikan hias dan predator, mulai dari yang kecil hingga besar. Selain ikan, mereka juga menjual perlengkapan seperti pakan, akuarium, batu warna, botol kaca hingga filter air.

Harga ikan di Toko Ikan Hias Gadon pun bervariasi, mulai dari Rp2.000 untuk tiga ekor ikan kecil, hingga Rp50.000 untuk ikan cana, lohan, atau koi. Dari sekian banyak jenis ikan, yang paling diminati pelanggan adalah ikan koki, koi, cupang, dan balon.

Untuk menjaga kualitas ikan, Siti rutin merawatnya dengan memberi makan setiap dua hingga tiga hari sekali serta mengganti setengah air akuarium setiap dua pekan sekali.

Baca juga: Inovasi Labu Celup dari Elbina yang Diklaim Bisa Obati Maag

Setiap hari, toko Siti buka mulai pukul 08.00 hingga 20.00 WIB. Dari penjualan ikan dan perlengkapannya, Siti dan suaminya bisa meraup omzet lebih dari Rp200 ribu per hari.

“Biasanya hari Jumat, Sabtu dan Minggu itu ramai. Terus kalau pas hari-hari besar juga lebih banyak pembeli yang datang,” tambahnya.

Penulis: Fiska Aditia, Mahasiswa Magang PBSI UMK 2

Editor: Ahmad Rosyidi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER